Kendari, Antara Sultra - Sepanjang tahun 2017 Stasiun Geofisika Kendari mencatat telah terjadi 141 kali gempa bumi di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia yang terima melalui pesan WhatsApp, Senin mengatakan, pada dasarnya gempa terjadi akibat adanya aktivitas sesar pada bumi dan di Sultra sendiri, frekuensi gempa bumi terbilang cukup aktif.

Walaupun begitu, kata Rosa, jumlah gempa sebanyak 141 kali tersebut masih tergolong gempa yang dangkal berdasarkan rata-rata kedalaman. Sementara angka magnitudonya tergolong gempa kecil.

Magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa. Besaran ini akan berharga sama, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda. Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah skala richter (Richter Scale).

Ia mengatakan, dampak yang ditimbulkan dengan frekuensi yang cukup aktif itu, Rosa menegaskan semua tergantung dari epicetrum gempa seperti seberapa besar magnitude, kondisi geologi dan sejumlah faktor lain.

Beberapa daerah yang mengalami gempa dalam kurun tahun 2017 meliputi gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 4,0 skala richter mengguncang wilayah tenggara Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan pada Jumat (11/8/2017) sekira pukul 07.16 Wita.

Kemudian gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,1 skala richter mengguncang wilayah Tenggara Wakatobi dan sekitarnya pada Selasa (4/7/2017) pukul 12.05 Wita, gempa bumi berkekuatan 2,2 skala richter (SR) mengguncang daratan Kota Kendari di 18,9 km arah barat daya Kendari, Rabu (7/6/2017).

Selanjutnya gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 4,1 skala richter mengguncang wilayah Barat Laut Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dan sekitarnya pada Sabtu (20/5/2017) pukul 11.11 Wita, gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,2 skala richter mengguncang wilayah timur laut Buton pada Kamis (6/7/2017) malam dan gempa bumi tektonik dengan kekuatan 3,3 skala richter mengguncang wilayah Tenggara Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (22/2/2017) siang.

"Jika dilihat dari kondisi geologis, Sultra termasuk wilayah berpotensi gempa bumi. BMKG menghimbau kepada masyarakat agar memiliki pemahaman secara umum mengenai gempa bumi dan mengenali kondisi lingkungan sekitarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024