Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar karnaval juang 45 sebagai rangkaian peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia tahun 2017 di Kendari, Selasa.
Kegiatan karnaval yang berlangsung mulai sekitar pukul 08.30 Wita tersebut, dengan berjalan kaki sepanjang lima kilometer dari Jalan Samratulangi depan Kantor Bappeda Sultra dan berakhir Jalan Ahmad Yani depan Alun-Alun Kota Kendari.
Kegiatan yang berakhir sekitar jam 15.40 wita tersebut diikuti ratusan barisan dari berbagai instansi dan sekolah yang ada di Kota Kendari.
Sekda Kota Kendari, Alamsyah Lotunani, yang menerima batisan kirab juang di garis finish dan terdapat sejumlah kepala SKPD lingkup Kendari.
"Karnaval perjuangan sudah kali kedua dilaksanakan Pemkot Kendari guna menumbuhkan jiwa nasionalisme masyarakat akan arti pentingnya perjuangan para pahlawan terdahulu," kata Alamsyah.
Nuansa atau tema dari karnaval itu adalah menggambarkan gigihnya perjuangan para pejuang meskipun hanya dengan mengandalkan senjata seadanya seperti bambu runcing.
"Nuansanya adalah masa perjuangan. Kostum setiap peserta semua bernuansa zaman perjuangan," ujarnya.
Momen itu katanya, semua bisa menyaksikan betapa beratnya perjuangan para pahlawan yang berdarah-darah dalam menyelematkan NKRI dari kejamnya penjajahan.
"Harapan kita seluruh masyarakat di daerah ini agar tetap menghargai dan menjaga peninggalan para pejuang yang masih berada di lingkungan sekitar," katanya.
Kegiatan karnaval yang berlangsung mulai sekitar pukul 08.30 Wita tersebut, dengan berjalan kaki sepanjang lima kilometer dari Jalan Samratulangi depan Kantor Bappeda Sultra dan berakhir Jalan Ahmad Yani depan Alun-Alun Kota Kendari.
Kegiatan yang berakhir sekitar jam 15.40 wita tersebut diikuti ratusan barisan dari berbagai instansi dan sekolah yang ada di Kota Kendari.
Sekda Kota Kendari, Alamsyah Lotunani, yang menerima batisan kirab juang di garis finish dan terdapat sejumlah kepala SKPD lingkup Kendari.
"Karnaval perjuangan sudah kali kedua dilaksanakan Pemkot Kendari guna menumbuhkan jiwa nasionalisme masyarakat akan arti pentingnya perjuangan para pahlawan terdahulu," kata Alamsyah.
Nuansa atau tema dari karnaval itu adalah menggambarkan gigihnya perjuangan para pejuang meskipun hanya dengan mengandalkan senjata seadanya seperti bambu runcing.
"Nuansanya adalah masa perjuangan. Kostum setiap peserta semua bernuansa zaman perjuangan," ujarnya.
Momen itu katanya, semua bisa menyaksikan betapa beratnya perjuangan para pahlawan yang berdarah-darah dalam menyelematkan NKRI dari kejamnya penjajahan.
"Harapan kita seluruh masyarakat di daerah ini agar tetap menghargai dan menjaga peninggalan para pejuang yang masih berada di lingkungan sekitar," katanya.