Kendari, Antara Sultra - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara akan memaksimalkan peran penyuluh guna meningkatkan capaian program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di daerah itu.
Kepala Perwakilan BKKBN Sultra Ali Ismail di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa penyerahan status penyuluh KB dari daerah ke pusat menjadi awal untuk lebih memaksimalkan perannya dalam meningkatkan kepesertaan KB.
"Sampai saat ini, kami hanya memiliki sekitar 315 orang tenaga penyuluh lapangan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS)," kata Ali Ismail.
Ia mengatakan bahwa jumlah tenaga penyuluh KB itu masih jauh dari ideal untuk melayani 1.917 yang ada di Sultra.
"Idealnya seorang penyuluh lapangan keluarga berencana mendampingi satu atau dua desa. Namun, karena keterbatasan tenaga, akhirnya seorang penyuluh melayani sampai belasan desa," katanya.
Capaian program KKBPK Sultra pada tahun 2016, menurut dia, sangat memprihatinkan atau berada di urutan 32 dari 34 provinsi.
"Upaya yang kami lakukan tahun ini dengan mendapatkan dukungan pemerintah kabupaten dan kota, capaian itu bisa lebih baik lagi," katanya.
Ia menyebutkan realisasi saat ini sudah mencapai angka 45,50 persen dari target kepesertaan KB baru di Sultra pada tahun 2017.