Baubau, Antara Sultra - Pengrajin batu merah di Kelurahan Kantalai, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, kekurangan modal untuk meningkatkan usaha pencetakan bahan bangunan itu.
"Sekarang ini kami sangat butuhkan bantuan modal untuk membayar gaji tenaga kerja, termasuk biaya kebutuhan lain," kata Suhufi didampingi La Tau, pengrajin batu merah di Kelurahan Kantalai, di Baubau, Senin.
Dengan adanya usaha batu merah tersebut, kata dia, tidak sedikit warga sekitar berhenti merantau karena sudah dapat menafkahi keluarganya dan membangun rumah sendiri.
"Di lokasi ini ada sekitar 12 bangsal pencetakan dengan pekerja dari dua kelurahan Kantalai dan Kalialia," katanya.
ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan modal agar bisa mengembangkan usahanya itu.
Selain bantuan modal, kata dia, kondisi jalan masuk ke lokasi pencetakan batu merah belum teraspal sehingga menyulitkan distribusi barang, apalagi pada saat musim hujan.
"Jalan masuk panjangnya sekitar 2 kilometer. Sudah sering diusulkan dalam Musrembang. Namun, belum juga terealisasi, padahal tidak sedikit warga yang menggantungkan hidupnya di sini," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya dalam mencetak batu merah setiap harinya bisa mencapai 600 hingga 700 biji dengan waktu pembakaran selama 2 hari agar memiliki kualitas yang baik.
"Kalau harga bervariasi, tergantung pada masing-masing pemiliknya, ada yang jual Rp1.500,00 per biji ukuran jumbo dan ada Rp1.200,00/biji," ujarnya.
Menurut dia, pembeli rata-rata untuk kebutuhan rumah pribadi dan proyek-proyek pemerintah.

Pewarta : yusran
Editor :
Copyright © ANTARA 2024