Kolaka, Antara Sultra - Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sultra, meluncurkan program budaya kerja baru yang diprakarsai Badan Kepegawaian Daerah setempat.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Selasa, menyambut baik program itu yang akan diterapkan kepada semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga ke tata pemerintahan desa.
"Dengan adanya budaya kerja baru ini bisa menjadi semangat bagi ASN lainnya," katanya.
Meskipun saat ini, kata Safei, baru diterapkan kepada delapan organisasi perangkat daerah dengan melakukan penandatanganan kesepakatan program itu, ke depan akan dilakukan kepada semua tingkatan pemerintahan.
Safei juga menjelaskan untuk mewujudkan birokrasi yang profesional harus memiliki integritas dan berkinerja tinggi memerlukan upaya yang sangat luar biasa untuk menata ulang proses birokrasi.
"Untuk itu diperlukan suatu perubahan paradigma yang kemungkinan ditemukan satu terobosan yang baru," ungkapnya.
Secara sederhana kata mantan Sekda Kolaka itu budaya kerja yang diartikan sebagai cara pandang seseorang dalam memberi makna terhadap pekerjaan.
Sehingga lanjut Safei budaya kerja diartikan sebagai sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini kebenarannya yang telah menjadi sifat dan kebiasaan dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab.
"Mengubah pola pikir aparatur dibutuhkan komitmen serta kedisiplinan yang luar biasa selain sumber daya yang besar dan waktu yang panjang," jelas Safei.
Oleh karena itu perubahan budaya kerja baru ini ujar Safei agar dilaksanakan dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan dengan pengelolaan yang baik serta dukungan semua stakeholder dalam memberikan keteladanan terhadap bawahan.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Selasa, menyambut baik program itu yang akan diterapkan kepada semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga ke tata pemerintahan desa.
"Dengan adanya budaya kerja baru ini bisa menjadi semangat bagi ASN lainnya," katanya.
Meskipun saat ini, kata Safei, baru diterapkan kepada delapan organisasi perangkat daerah dengan melakukan penandatanganan kesepakatan program itu, ke depan akan dilakukan kepada semua tingkatan pemerintahan.
Safei juga menjelaskan untuk mewujudkan birokrasi yang profesional harus memiliki integritas dan berkinerja tinggi memerlukan upaya yang sangat luar biasa untuk menata ulang proses birokrasi.
"Untuk itu diperlukan suatu perubahan paradigma yang kemungkinan ditemukan satu terobosan yang baru," ungkapnya.
Secara sederhana kata mantan Sekda Kolaka itu budaya kerja yang diartikan sebagai cara pandang seseorang dalam memberi makna terhadap pekerjaan.
Sehingga lanjut Safei budaya kerja diartikan sebagai sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini kebenarannya yang telah menjadi sifat dan kebiasaan dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab.
"Mengubah pola pikir aparatur dibutuhkan komitmen serta kedisiplinan yang luar biasa selain sumber daya yang besar dan waktu yang panjang," jelas Safei.
Oleh karena itu perubahan budaya kerja baru ini ujar Safei agar dilaksanakan dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan dengan pengelolaan yang baik serta dukungan semua stakeholder dalam memberikan keteladanan terhadap bawahan.