Kendari (Antara Sultra) - Harga garam beryodium di sejumlah pasar tradisional Kota Kendari, saat ini juga mengalami kenaikan seperti halnya dibeberapa kota di Indonesia.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kendari Syam Alam, Senin mengatakan berdasarkan pantauan di pasar tradisional, kenaikan harga tersebut akibat pasokan dari distributor yang kurang.

"Para pedagang menjual garam sampai Rp3.000 per bungkus, sementara sebelumnya hanya Rp1.500 per bungkus," kata Syam Alam.

Menurut dia, dari pengakuan pedagang bahwa kondisi kenaikan garam tersebut terjadi sudah satu bulan lebih.

"Kondisi ini terjadi tidak hanya di Kendari, tetapi dibebnerapa kota di Indonesia juga mengalami hal serupa," katanya.

Ia mengaku, kenaikan harga garam tidak terlalu berpengaruh bagi masyarakat Kendari karena pemakaian garam sendiri bisa dipakai untuk berhari-hari.

"Pemakaian garam untuk rumah tangga tidak akan mempengaruhi secara siginifikan terhadap ekonomi warga, kecuali pengolahan ikan asin, itu sangat berpengaruh," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024