Kendari, Antara Sultra - Petani kelapa di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara menyambut baik kenaikan harga kopra yang mencapai Rp7.700 per kilogram.

Petani kelapa La Lena (51) di Kendari, Senin, mengatakan penjualan kopra seharga Rp7.700 per kilogram menggembirakan karena terjadi di awal tahun 2016.

"Saat pembelian kopra Rp6.500 per kilogram petani kehilangan gairah namun tidak mungkin hasil panen dibiarkan rusak," kata La Lena.

Petani lainnya, Darna (47) mengatakan selain kelapa diolah menjadi kopra juga dapat bernilai ekonomi setelah diolah menjadi minyak kelapa.

"Kami berusaha mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa tradisional namun pasarannya terbatas. Kalau ada pembeli dalam jumlah banyak juga menguntungkan," katanya.

Ia mengharapkan dukungan pemerintah daerah maupun organisasi pengusaha membangun kerjasama dengan petani untuk mengadakan teknologi hasil pertanian, khususnya pengolahan kelapa.

"Kita berharap organisasi seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) peduli dengan kebutuhan dan kendala yang dihadapi petani," kata Darna.

Pedagang pengumpul kelapa Afner (53) mengatakan pasaran kelapa biji juga menggairahkan karena dapat dijual Rp5.500 per biji.

"Biasanya kelapa biji dijual dengan harga tertinggi Rp5.000 per biji namun pertengahan tahun 2017 permintaan tinggi sehingga harganya menggiurkan," katanya.



Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024