Kolaka, Antara Sultra - Sebanyak 315 calon mahasiswa berebut kursi melalui seleksi penerimaan jalur mandiri di Universitas Negeri Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Sultra.
Rektor USN Kolaka, Azhari, Senin, mengatakan, ada 200 kursi yang akan diperebutkan untuk memenuhi kuota mahasiswa tahun akademik 2017/2018 sebanyak 1.500 mahasiswa yang telah terjaring dalam SBMPTN dan SNMPTN.
"Hari ini atau Senin tes penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri dengan sistem CBT," katanya.
Menurutnya setiap tahunnya USN menerima mahasiswa baru sebanyak 1.500 orang sehingga untuk menutupi kuota itu, pihak kampus kembali melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri (SMMPTN).
Azhari juga menjelaskan fasilitas perkuliahan serta program studi di universitas ini sudah maksimal bahkan pihak kampus juga belum menetapkan uang pangkal bagi mahasiswa.
Meskipun, kata dia, Kemenristekdikti sudah memerintahkan untuk menarik uang pangkal kepada mahasiswa, hal itu tidak dilakukan mengingat pembayaran SPP bagi mahasiswa berkisar Rp500 ribu hingga Rp2,4 juta.
"Kementerian memang sudah memerintahkan untuk memungut uang pangkal namun kita tidak melaksanakan dulu untuk sementara apalagi SPP sudah sangat rendah," ungkap Azhari.
Rektor USN Kolaka, Azhari, Senin, mengatakan, ada 200 kursi yang akan diperebutkan untuk memenuhi kuota mahasiswa tahun akademik 2017/2018 sebanyak 1.500 mahasiswa yang telah terjaring dalam SBMPTN dan SNMPTN.
"Hari ini atau Senin tes penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri dengan sistem CBT," katanya.
Menurutnya setiap tahunnya USN menerima mahasiswa baru sebanyak 1.500 orang sehingga untuk menutupi kuota itu, pihak kampus kembali melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri (SMMPTN).
Azhari juga menjelaskan fasilitas perkuliahan serta program studi di universitas ini sudah maksimal bahkan pihak kampus juga belum menetapkan uang pangkal bagi mahasiswa.
Meskipun, kata dia, Kemenristekdikti sudah memerintahkan untuk menarik uang pangkal kepada mahasiswa, hal itu tidak dilakukan mengingat pembayaran SPP bagi mahasiswa berkisar Rp500 ribu hingga Rp2,4 juta.
"Kementerian memang sudah memerintahkan untuk memungut uang pangkal namun kita tidak melaksanakan dulu untuk sementara apalagi SPP sudah sangat rendah," ungkap Azhari.