Kendari, Antara Sultra - Peternak sapi potong di Desa Lantari dan Lomba Kasi, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku akhir-akhir ini mulai kewalahan memenuhi permintaan sapi potong untuk kebutuhan kurban dalam rangka menyambut hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1438 Hijriyah yang jatuh pada 1 September 2017.

"Memang benar, selama sepekan terakhir ini ada beberapa konsumen yang memesan hewan kurban dengan klasifikasi umur sapi, dan besaran sesuai dengan kebutuhan pasar," kata Basri (55), salah seorang warga setempat, saat melalui pesan Whatsapp dari Bombana, Senin.

Ia mengaku hingga hari ini (24/7) telah menerima pesanan sebanyak sepuluh ekor sapi untuk keperluan hewan kurban dengan harga sesuai dengan besaran dan umur ternak tersebut.

Dikatakan, untuk sapi potong jantan umur 2-3 tahun dihargakan antara Rp10 juta hingga Rp12 juta per ekor bahkan ada yang mencapai Rp15 juta untuk ukuran besar, belum termasuk ongkos kirim disaat para konsumen membutukan.

"Ongkos kirim untuk setiap ekornya biasanya dikenakan Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per ekor, tergantung dari jarak pengirimannya," ujar Basri seraya menambahkan bahwa jarak Bombana dengan Kota Kendari 165 kilometer dengan tempu 3 - 3,5 jam.

Ia mengatakan, harga sapi potong untuk kurban itu, dalam kondisi seperti ini sudah mulai naik, karena rata-rata pemesan lebih awal memberi uang panjar, sehingga harganya masih seperti dengan tahun lalu.

"Biasanya, harga hewan kurban naik tajam disaat menjelang perayaan hari raya sisa beberapa hari lagi, sehingga bagi peternak, juga memperhitungkan dengan biaya pakan selama proses pemeliharaan di dalam kandang," ujaranya.

Sebagai gambaran, sentra ternak sapi potong dan sapi peliharaan warga di Sulawesi Tenggra terbanyak di empat kabupaten di Sultra yakni di Kabupaten Konawe Selatan, Bombana, Muna dan Muna Barat dengan jumlah ternak sapi, hasil pendataan Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra tahun 2016 bahwa populasi sapi hingga saat ini mencapai 250 ribu ekor.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024