Andoolo, Antara Sultra - Bupati Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Surunuddin Dangga, mengatakan tingkat kemiskinan di daerah itu masih mencapai angka 13 persen dari jumlah penduduk.
"Pemerintah daerah bertekad menurunkan angka kemisinan tersebut dengan berbagai langkah yang ditempuh," kata Surunudin, di Andoolo, Selasa.
Ia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk menurunkan angka kemiskinan di antaranya berusaha membangun atau merehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).
"Untuk langkah ini, kami telah bersinergi dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat merehab 1.500 unit rumah tidka layak huni," katanya.
Selain itu kata Surunuddin, terdapat bantuan pihak swasta melalui corporate social responsibility atau CSR) untuk rehabilitasi RTLH sebanyak 53 unit rumah.
"Kami juga telah merehabilitasi rumah tidak layak huni dengan dana bersumber gabungan APBD dan APBN sebanyak 2.000 unit rumah tidak layak huni," katanya.
Upaya lain kata Surunuddin, pemerintah daerah programkan upaya peningatkan produksi pertanian dalam arti luas.
"Konawe Selatan saat ini sudah memiliki produk unggulan dengan sertifikasi yakni kakao, dan produksi sapi bali," katanya.
Pengembangan sapi bali dengan melibatkan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani katanya, sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup warga Konawe Selatan.
"Pemerintah daerah bertekad menurunkan angka kemisinan tersebut dengan berbagai langkah yang ditempuh," kata Surunudin, di Andoolo, Selasa.
Ia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk menurunkan angka kemiskinan di antaranya berusaha membangun atau merehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).
"Untuk langkah ini, kami telah bersinergi dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat merehab 1.500 unit rumah tidka layak huni," katanya.
Selain itu kata Surunuddin, terdapat bantuan pihak swasta melalui corporate social responsibility atau CSR) untuk rehabilitasi RTLH sebanyak 53 unit rumah.
"Kami juga telah merehabilitasi rumah tidak layak huni dengan dana bersumber gabungan APBD dan APBN sebanyak 2.000 unit rumah tidak layak huni," katanya.
Upaya lain kata Surunuddin, pemerintah daerah programkan upaya peningatkan produksi pertanian dalam arti luas.
"Konawe Selatan saat ini sudah memiliki produk unggulan dengan sertifikasi yakni kakao, dan produksi sapi bali," katanya.
Pengembangan sapi bali dengan melibatkan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani katanya, sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup warga Konawe Selatan.