Kendari (Antara Sultra) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menargetkan capaian 1.000 anggota setiap tahun sebagai modal mewujudkan kekuatan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdaya saing.

Ketua Kadin Sultra La Mandi di Kendari, Rabu, mengatakan potensi keanggotaan Kadin di daerah ini sangat menjanjikan namun pengurus masa lalu tidak merekrut secara optimal.

"Masyarakat luas perlu memahami bahwa elemen atau kelompok yang dapat menjadi anggota Kadin bukan hanya pengusaha kontraktor tetapi segenap pihak yang berperan dalam kegiatan ekonomi," kata La Mandi.

Ia memberi contoh, pedagang pakaian di pasar atau pedagang ikan yang menyatukan diri dalam satu lembaga perekonomian dapat memperoleh legalitas sebagai anggota Kadin.

Untuk sementara itu, asosiasi usaha jasa konstruksi yang berstatus anggota resmi Kadin Sultra adalah asosiasi pengadaan barang dan jasa (ASPAJA)".

Jika kelompok-kelompok atau asosiasi pelaku ekonomi tertata dengan baik maka cita-cita Kadin menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan pembangunan daerah akan terwujud.

"Ya, mudah-mudahan Kadin Sultra mampu menunjukan eksistensi diri dalam menggerakan potensi ekonomi daerah ini. Kami akui Kadin Sultra fakum sekitar 13 tahun," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Sultra Jumardin mengatakan Kadin sebagai organisasi besar dan tua di negeri ini ideal menjadi mitra pemerintah daerah yang handal karena sudah padat pengalaman.

"Sebenarnya eksis atau tidak sebuah organisasi ditentukan komitmen pengurus. Kita berharap Kadin Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi yang berlatar belakang pebisnis mampu menunjukan kiprahnya," kata politisi Partai Demokrat.

Ia memahami bahwa mewujudkan visi dan misi Kadin menemui kendala namun hal itu sudah menjadi tanggung jawab pengurus untuk mencari solusi.

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024