Unaaha (Antara Sultra) - Petani sawah yang menjadi korban banjir di Kabupaten Konawe, membutuhkan bantuan bibit padi menghadapi musim tanam mendatang.

Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim di Kendari, Jumat, mengatakan sekitar 200 hektare lahan persawahan di Konawe mengalami gagal panen karena musibah banjir.

"Kalau menginginkan petani Konawe bangkit dari kesulitan maka tidak ada pilihan kecuali membantu pengadaan bibit," kata Syamsul, politisi PAN.

Musibah banjir yang meluluhlantakkan ratusan hektare sawah dengan usia tanam satu bulan hingga siap panen sudah dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Pusat.

"Pemerintah Kabupaten Konawe tidak tinggal diam tetapi sudah mencari solusi untuk menyelesaikan kesulitan bibit petani dengan meminta bantuan Departemen Pertanian di Jakarta," katanya.

Sekretaris Kabupaten Konawe Ridwan Lamaronda mengatakan belum dapat merinci kebutuhan bibit petani korban banjir karena masih dalam tahap pengolahan data secara akurat.

Pemerintah Pusat melalui Departemen Pertanian menyiapkan bantuan bibit tetapi petani harus menyertakan biaya subsidi sebesar Rp2.000 per kilogram.

Petani korban banjir Konawe bukan sekadar meminta bantuan untuk mendapatkan bibit tetapi tidak mampu membeli bibit.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan membuat kebijakan darurat untuk menggratiskan bibit padi bagi petani korban banjir di Konawe.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024