Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengapresiasi penyaluran program Beras Sejahtera 2017 terutama karena bertepatan dengan Ramadhan dan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Selain itu, bertepatan dengan daerah yang tengah dilanda banjir karena curah hujan yang tinggi," katanya saat peluncuran Rastra 2017 sekaligus melepas Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2017 di Kota Baubau yang dirangkai dengan Safari Ramadhan, Jumat.

Peluncuran rastra itu, untuk Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, dan Buton Tengah yang juga dihadiri anggota DPR RI Tina Asnawati, Wali Kota Baubau A.S. Tamrin, Kepala Bulog Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin, unsur Forkopimda Baubau dan kepala SKPD setempat.

"Yang tetap jadi penekanan saya adalah ketepatan dari sisi kualitas, kuantitas, sasaran, dan harganya tidak ditambah-tambah atau dikurangi," ujarnya.

Dia mengatakan rastra harus disalurkan sesuai dengan sasaran penerima yang sudah ditentukan.

"Jadi penyaluran rastra ini harus tepat sasaran, tepat waktu, tepat ukurannya, dan kualitasnya bagus. Jangan lagi perjalanannya dibuat mainan," ujarnya,

Kepala Bulog Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin mengatakan Rastra 2017 untuk 154.675 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau dengan pagu 27.841.500 kg/tahun

Rastra untuk Kota Baubau sebesar 6.737 KPM atau sekitar 12.166 kg/tahun, Kabupaten Buton 5.023 KPM atau sekitar 9.041 kg/tahun, Buton Tengah 5.584 KPM atau sekitar 10.512 kg/tahun, Kabupaten Buton Selatan sebanyak 5.023 KPM atau sekitar 9.041 kg/tahun," ujarnya.

Ia menjelaskan penyalurannya bila mengalami kendala karena cuaca buruk maka diantar ke titik-titik distribusi yang sudah disepakati.

"Jadi kalau bicara penyaluran Bulog, dari gudang antar ke titik disrribusi yang disepakati. Di mana yang disepakati maksudnya adalah kelurahan, desa, dan kecamatan," katanya.

Dia juga mengatakan dengan kondisi cuaca buruk di Sultra berpengaruh saat penyaluran, terutama banyaknya terputus jalan dan kemungkinan rastra tidak sampai tujuan.

"Kemudian, curah hujan tinggi tidak berani didistribusi karena akan berakibat beras basah dan akan rusak," katanya.

La Ode Amijaya juga menambahkan gubernur bisa menggunakan cadangan beras pemerintah sebanyak 200 ton per tahun untuk bantuan korban bencana.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024