Kendari (Antara Sultra) - Para petani di Kabupaten Buton, saat ini membutuhkan jalan usaha tani yang bisa memudahkan para petani mengangkut hasil panen tanaman pertanian maupun produksi perkebunan.

Anggota DPRD Kabupaten Buton, Farid Bachmid di Kendari, Jumat mengatakan belum adanya jalan usaha tani di kabupaten itu, menyebabkan para petani di Buton masih kesulitan mengangkut hasil-hasil panen pertanian maupun perkebunan dari lokasi kebun ke rumah-rumah mereka.

"Para petani di Buton mengangkut hasil panen dari lokasi kebun dengan cara dipikul dan berjalan kaki dengan jarak tempu yang cukup jauh, hingga mencapai beberapa kilometer," katanya.

Dengan tersedianya jalan usaha tani di setiap wilayah desa kata dia, para petani sudah bisa mengangkut hasil panen dengan menggunakan sepeda atau gerobak.

"Diharapkan jalan usaha tani yang menjadi kebutuhan masyarakat desa, dapat dibangun oleh para kepala desa dengan menggunakan dana desa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui APBN 2017," katanya.

Menurut Farid, wilayah Kabupaten Buton terdiri dari tujuh wilayah kecamatan, 183 desa dan 24 wilayah kelurahan.

Setiap desa di Buton kata dia, menerima dana desa dari Pemerintah Pusat melalui APBN 2017 rata-rata senilai kurang lebih Rp900 juta.

"Selain bisa digunakan membangun infrastruktur desa seperti jalan usaha tani, dana desa juga dapat digunakan membantu memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengembangan ekonomi produktif seperti peternakan atau budi daya rumput laut," katanya.

Ia mengatakan, dana desa yang diporsikan untuk membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, sebesar 30 persen dari total dana desa yang diterima setiap desa.

"Dana desa juga dapat digunakan Pemerintah Desa untuk membentuk atau mendirikan badan usaha milik desa atau BUMDes," katanya.

Pewarta : Agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024