Bombana,  Antara Sultra - Gerakan Pemuda Petani Indonesia (Gempita) Cabang Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan dapat menjadi pionir sekaligus, penggerak suksesnya petani di daerah itu melalui sistem penyaluran bantuan hingga pemasaran produksi dan ke pemerintah.

"Karena itulah, kemampuan mereka diharapkan dapat melahirkan kreativitas untuk menciptakan petani yang mandiri dan bermartabat," kata Komandan Kodim 1413 Buton Letkol CZI Sriyanto dalam Rapat Koordinasi Terpadu dengan Bulog, Dinas Pertanian dan Gempitra di ruang Dinas Pertanian Bombana, Selasa.

Dandim Sriyanto menyatakan, kehadiran Gempita yang pelakunya terdiri dari unsur pemuda, merupakan hal sangat positif sebab memiliki semangat dan sportivitas tinggi.

Pada kesempatan itu, Sriyanto mengutarakan niatnya untuk menjadi "bapak angkat" Gempita Bombana guna mendukung terciptanya produktivitas dan produksi jagung Tahun 2017.

"Kami siap memberikan bantuan modal untuk operasional dengan tetap mengacu pada hal administratif dan terus berkoordinasi dengan instansi tekhnis agar semua program selalu bersinergi," tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Cabang Gempita Kabupaten Bombana, Jumrad Raunde menyebutkan pihaknya telah mendata Calon Pemilik Calon Lahan (CPCL) pada areal seluas 643 hektare yang tersebar di enam kecamatan.

"Dari 643 hektare itu, sebanyak 171 hektare sudah siap tanam sementara 472 hektare merupakan CPCL yang baru akan diolah," rincinya.

Program perluasan areal tanam baru tersebut lanjut Jumrad, masih akan bertambah sebab belum satu desapun dari wilayah poleang yang memasukkan Kelompok Tani dan CPCLnya.

Menurut Jumrad, lahan yang akan diolah tersebut akan dibuatkan Nota Kesepahaman dengan pihak Kelompok Tani.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman itu merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan untuk memudahkan pihak kelompok tani mulai dari pendistribusian bantuan hingga pemasaran hasil produksi," terangnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024