Kendari, Antara Sultra - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Tina Nur Alam mengunjungi korban banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, di lokasi penampungan atau pengungsian.

"Saya baru saja mengunjungi dan melihat langsung kondisi para pengungsi," kata legislator PAN Dapil Sultra itu di Kendari, Senin.

Anggota Komisi IX DPR itu juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga melalui posko utama penanggulangan banjir.

Tina juga berdialog langsung dengan beberapa korban banjir yang sedang mengungsi di tenda pengungsian tersebut.

Ia menyatakan prihatin terhadap kondisi para warga yang menjadi korban banjir dan meminta warga bersabar atas musibah itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari Suhardin mengatakan lokasi atau titik banjir tersebar pada seluruh kecamatan di kota itu.

"Akibat hujan yang melanda Kota Kendari beberapa hari ini maka hampir seluruh kecamatan di Kota Kendari terdapat titik banjir atau genangan air," kata Suhardin.

Ia mengatakan lokasi yang terparah terjadi banjir terdapat di Kecamatan Baruga, yakni di Kelurahan Lepo-lepo yang berdekatan dengan bantaran Sungai Wanggu.

"Saat ini kami sudah membangun tenda pengungsian sejak 2 hari lalu di bantaran Kali Wanggu untuk menampung para pengungsi yang rumahnya terendam banjir," katanya.

Dalam membangun tenda atau posko pengungsian tersebut, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, Dinas Sosial provinsi dan kota, Basarnas Kendari, PMI, Dinas Kesehatan.

Ia mengaku belum bisa memberikan data pasti berapa jumlah rumah warga yang terendam air ataupun jumlah jiwa yang terkena dampak banjir tersebut karena jumlahnya setiap saat bertambah.

"Kami belum bisa berikan jumlah pasti korban khusus di Kelurahan Lepo-Lepo kemarin itu terdapat 92 rumah yang terendam banjir dengan jumlah jiwa sekitar 400 lebih tetapi hari ini lagi bertambah," katanya.

Dari kecamatan lain atau kelurahan lain, kata dia, belum bisa memberikan informasi tentang berapa besar rumah yang terendam.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024