Kendari, Antara Sultra - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Suhardin mengatakan beberapa titik di kota Kendari mengalami tanah longsor.
"Berdasarkan laporan yang masuk pada kami bahwa terdapat beberapa titik yang mengalami longsor seperti di Kelurahan Gunung Jati beberapa Kelurahan di kecamatan Kendari dan kelurahan di kecamatan Abeli," kata Suhardin di Kendari, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengidentifikasi beberapa lokasi longsor yang ada pada beberapa kecamatan untuk dilakukan penanganan secara cepat.
Ia juga meminta kepada para lurah memberitahukan bencana yang ada di daerahnya baik itu banjir maupun longsor agar dilaporkan kepada BPBD untuk dilakukan penanganan secara terpadu.
"Kami masih menunggu laporan dari masing-masing lurah terkait bencana daerah masing-masing," katanya.
Saat ini lanjut Suhardin, pihaknya masih terfokus pada daerah yang terparah banjir, yang ada di Kelurahan Lepolepo.
"Saat ini penanganan korban banjir masih terfokus di Kelurahan lepo-lepo sungai wanggu dengan cara mendirikan beberapa tenda yang merupakan kerjasama berbagai pihak seperti TNI/Polri PMI, Dinas Sosial, Basarnas dan berbagai lembaga sosial lainnya," katanya.
"Berdasarkan laporan yang masuk pada kami bahwa terdapat beberapa titik yang mengalami longsor seperti di Kelurahan Gunung Jati beberapa Kelurahan di kecamatan Kendari dan kelurahan di kecamatan Abeli," kata Suhardin di Kendari, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengidentifikasi beberapa lokasi longsor yang ada pada beberapa kecamatan untuk dilakukan penanganan secara cepat.
Ia juga meminta kepada para lurah memberitahukan bencana yang ada di daerahnya baik itu banjir maupun longsor agar dilaporkan kepada BPBD untuk dilakukan penanganan secara terpadu.
"Kami masih menunggu laporan dari masing-masing lurah terkait bencana daerah masing-masing," katanya.
Saat ini lanjut Suhardin, pihaknya masih terfokus pada daerah yang terparah banjir, yang ada di Kelurahan Lepolepo.
"Saat ini penanganan korban banjir masih terfokus di Kelurahan lepo-lepo sungai wanggu dengan cara mendirikan beberapa tenda yang merupakan kerjasama berbagai pihak seperti TNI/Polri PMI, Dinas Sosial, Basarnas dan berbagai lembaga sosial lainnya," katanya.