Kendari (Antara Sultra) - Pemerintah Kabupaten Kolaka, membuka peluang investasi bagi investor pada sektor perikanan dan kelautan di daerah itu.
Bupati Kolaka Ahmad Safei di Kendari, Jumat, mengatakan dengan panjang laut atau garis pantai 225 kilometer, Kolaka memiliki potensi pengembangan perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya yang besar.
"Untuk perikanan budi daya seperti rumput laut dan udang vaname potensinya cukup besar, demikian juga dengan perikanan tangkap seperti ikan cakalang," kata Safei.
Yang sudah lama digeluti warga, katanya, adalah budi daya ikan bandeng dan kepiting bakau yang ada di sepanjang garis pantai Kolaka dari Wolo hingga Watubangga dan Toari.
Ia mengatakan dalam mendukung investasi sektor perikanan di daerah itu, pemerintah sudah menyiapkan berbagai infrastruktur. Di area pelabuhan sudah ada fasilitas pendukung seperti tempat pelelangan ikan, "cold storage", dan pabrik es.
"Pada tahun 2015, Kolaka berhasil memproduksi sampai 5.000 ton ikan, dan jumlah ini sedang dikembangkan karena banyaknya permintaan akan hasil laut," katanya.
Safei yakin sentuhan para pengusaha besar untuk mengembangkan perikanan di daerah itu akan mendorong peningkatan perekomomian daerah sekaligus bisa lebih meningkatkan kesejahteraan warga khususnya nelayan.
"Pemerintah siap membantu dan memberikan kemudahan, kenyamanan investasi kepada investor yang ingin menanamkan modalnya pada sektor perikanan di Kolaka," katanya.
Bupati Kolaka Ahmad Safei di Kendari, Jumat, mengatakan dengan panjang laut atau garis pantai 225 kilometer, Kolaka memiliki potensi pengembangan perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya yang besar.
"Untuk perikanan budi daya seperti rumput laut dan udang vaname potensinya cukup besar, demikian juga dengan perikanan tangkap seperti ikan cakalang," kata Safei.
Yang sudah lama digeluti warga, katanya, adalah budi daya ikan bandeng dan kepiting bakau yang ada di sepanjang garis pantai Kolaka dari Wolo hingga Watubangga dan Toari.
Ia mengatakan dalam mendukung investasi sektor perikanan di daerah itu, pemerintah sudah menyiapkan berbagai infrastruktur. Di area pelabuhan sudah ada fasilitas pendukung seperti tempat pelelangan ikan, "cold storage", dan pabrik es.
"Pada tahun 2015, Kolaka berhasil memproduksi sampai 5.000 ton ikan, dan jumlah ini sedang dikembangkan karena banyaknya permintaan akan hasil laut," katanya.
Safei yakin sentuhan para pengusaha besar untuk mengembangkan perikanan di daerah itu akan mendorong peningkatan perekomomian daerah sekaligus bisa lebih meningkatkan kesejahteraan warga khususnya nelayan.
"Pemerintah siap membantu dan memberikan kemudahan, kenyamanan investasi kepada investor yang ingin menanamkan modalnya pada sektor perikanan di Kolaka," katanya.