Kendari (Antara Sultra) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam mengapresiasi stan bangunan rumah adat tradisional Kabaupaten Muna dalam ajang Pameran Halo Sultra dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Provinsi Sulawesi Tenggara 2017.

"Saya harap, setelah rangkaian pameran Halo Sultra sudah selsai bangunan rumat adat ini tidak dibongkat dan tetap dijadikan contoh bagi rumah-rumah adat tradisional lain di Sultra," katanya sesaat sebelum membuka pameran Halo Sultra yang di pusatkan di alun-alun kawasan tugu religi Kota Kendari, (23/4) malam.

Bahkan gubernur Nur Alam, bercanda sambila berjalan bahwa dari deretan stan rumah adat tradisional dari 17 kabupaten dan dua kota di Sultra yang ikut dalam pameran tahun ini, bangunan rumah tradisional Muna yang dinilai pantas sebagai pemenangnya.

Gubernur mengatakan, di Sultra kita miliki kekayaan dan keragaman budaya yang mau tidak mau harus dijaga dan dipertahankan sebagai warisan dan ciri khas budaya dan adat istiadat. Makanya harus dilestarikan karena akan memberikan nilai tambah dalam merekatkan hubungan kekeluargaan antara satu dengan lainnya.

Ia mengatakan, budaya dengan kearifan lokal masyarakat bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke daerah itu.

Salah seorang pejabat birokrasi Kabupaten Muna, Laode Haris mengatakan dari tahun ke tahun kegiatan pameran pembangunan baik diselenggarakan di tingkat provinsi maupun kabupaten kota, baru tahun ini nampak kelihatan identititas budaya terutama dari berbagai bentuk dan ciri bangunan yang ada di Sultra.

Khusus rumah adat tradisional Muna, kata Haris yang juga Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muna itu mengatakan, bangunan rumah adat "kasisi" dengan ukuran berkisar 4 X 7 meter dengan konstruksi dari kayu besi sebagai tiang dengan lantai dari bambu, serta atap dari alang-alang sehingga nampak unik.

"Hanya saya, kekurangan bangunan ini adalah belum ada `tambi` atau istilah serambi sebagai tempat masak yang harus lebih rendah, dan harus terpisah dari badan rumah itu," ujaranya.

Namun demikian kata Haris yang didampingi tokoh pemuda Muna, Muhammad Yamin mengatakan, dengan keunikan bangunan rumah tradisional Muna ini, bisa memberi inspirasi bagi generasi muda khususnya mayarakat Muna dan Sultra pada umumnya bahwa keragaman adat harus senantiasa dijaga kelestariannya sebagai warisan budaya untuk masa depan daerah.

Pantauan di lokasi pameran halo Sultra yang dipusatkan alun-alun di tugu religi Kota Kendari itu, masing-masing kabupaten dan kota juga membangunan rumah adat tradisonla meskipun nuansa serta ciri khasnya sudah di modifikasi sehingga keaslian rumah adat itu sudah tidak nampak lagi.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024