Kolaka (Antara Sultra) - Universitas negeri Sembilanbelas (USN) Kolaka mengikuti pelatihan keprotokoleran dan humas yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti di Yogyakarta.
Kepala Sub Bagian (Subbag) Kerjasama dan Humas USN Kolaka, Takwa Rahman, Selasa, mengatakan Rakernas Protokol Kemenristekdikti itu berlangsung selama tiga hari dari 17-19 April, diikuti 122 perguruan tinggi negeri (PTN), 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), 6 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dan 7 Unit Utama Kemenristekdikti.
"Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Kemenristekdikti, Ir. Hadi Purwanto," katanya.
Menurut Takwa mengutip pernyataan Ari Setiawan menjelaskan protokol sebagai sebuah cabang dari ilmu manajemen, juga sebagai sebuah seni mengelola suatu kegiatan.
"Protokol itu ibarat ikan di dalam akuarium. Jika selesai kegiatan dan berhasil jangan pernah berharap ada imbalan atau sesuatu yang ingin diperoleh, tapi manakala ada kelalaian atau kekeliruan maka akan disalahkan dan dapat imbasnya," ujarnya.
Peran dan tugas seorang protokol kata dia tidak hanya ditutut dalam penyusunan atau pengaturan acara akan tetapi lebih dari itu seorang protokol dapat tampil dan harus siap bertugas serta dapat mengetahui secara detail sesuatu yang akan dikerjakan.
"Selain acaranya yang dikerjakan, protokol harus tahu substansi isinya Untuk bisa mengenali kebiasaan dan leadership harus punya wawasan dalam artian kita harus paham dan mengetahuinya," ungkap Takwa mengutip pernyataan Ari Setiawan.
Kepala Sub Bagian (Subbag) Kerjasama dan Humas USN Kolaka, Takwa Rahman, Selasa, mengatakan Rakernas Protokol Kemenristekdikti itu berlangsung selama tiga hari dari 17-19 April, diikuti 122 perguruan tinggi negeri (PTN), 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), 6 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dan 7 Unit Utama Kemenristekdikti.
"Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Kemenristekdikti, Ir. Hadi Purwanto," katanya.
Menurut Takwa mengutip pernyataan Ari Setiawan menjelaskan protokol sebagai sebuah cabang dari ilmu manajemen, juga sebagai sebuah seni mengelola suatu kegiatan.
"Protokol itu ibarat ikan di dalam akuarium. Jika selesai kegiatan dan berhasil jangan pernah berharap ada imbalan atau sesuatu yang ingin diperoleh, tapi manakala ada kelalaian atau kekeliruan maka akan disalahkan dan dapat imbasnya," ujarnya.
Peran dan tugas seorang protokol kata dia tidak hanya ditutut dalam penyusunan atau pengaturan acara akan tetapi lebih dari itu seorang protokol dapat tampil dan harus siap bertugas serta dapat mengetahui secara detail sesuatu yang akan dikerjakan.
"Selain acaranya yang dikerjakan, protokol harus tahu substansi isinya Untuk bisa mengenali kebiasaan dan leadership harus punya wawasan dalam artian kita harus paham dan mengetahuinya," ungkap Takwa mengutip pernyataan Ari Setiawan.