Raha (Antara Sultra) - Para penenun di Kabupaten Muna, mengaku masih kekurangan bahan baku untuk kain tenun dalam rangka mengembangkan produksi dan kualitas tenun.

Ketua Dekranasda Muna, Yanti Setiawati Rusman, di Raha, Minggu, mengatakan bahan baku yang dimaksud adalah benang untuk dibuat pewarnaan alam.

"Para penenun sangat membutuhkan benang yang akan menjadi bahan baku pewarnaan alam sebelum ditenun," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mendorong penenun agar kembangkan tenun pewarnaan alam karena nilai jualnya bisa sepuluh kali lipat dibanding kain tanpa pewarnaan alam.

"Kalau para penenun bisa memproduksi dua lembar kain tenun saja dalam sebulan nilainya besar jika itu gunakan pewarnaan alam," katanya.

Menurut Yanti, kain hasil pewarnaan alam produksi penenun di Muna saat ini sudah dikenal luas hingga di Jakarta.

"Banyak peminatnya dan mereka senang dengan tenun pewarnaan alam," katanya.

Yang menjadi kendala kata Yanti, ketika ada permintaan banyak dari luar terhadap kain hasil tenun pewarnaan alam, tetapi stok tidak tersedia karena kurangnya bahan baku," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024