Kendari (Antara Sultra) - Kabupaten Konawe Utara, segera memasuki panen perdana jangung hibrida seluas 1.000 hektare, setelah wilayah ini dicanangkan sebagai kawasan penanaman jagung oleh Mentan Amran Sulaiman, Januari 2017.

"Pascapencanangan penanaman jagung hibrida pada Januari 2017 lalu, maka dalam jangka waktu 1-2 bulan ke depan daerah ini akan panen perdana," kata Bupati Konawe Utara, Ruksamin di Kendari, Kamis.

Menurut Ruksamin, panen perdana dilakukan pada sekitar 1.000 hektar lahan dari target 10.000 haktare yang ditanami jagung yang tersebesar di beberapa wilayah desa dan kecamatan.

Ia menjelaskan, bibit jagung hibrida tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada petani yang penanaman perdananya dilaksanakan langsung oleh Menteri Pertanian.

Masyarakat di Kabupaten Konawe Utara sangat antusias untuk melakukan penanaman jagung tersebut, apalagi struktur tanah di daerah tersebut sangat cocok untuk ditanami jagung varietas unggul.

Guna mengakomodir hasil panen petani kata Ruksamin, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara telah melakukan kerja sama dengan Bulog Sulawesi Tenggara untuk membeli jagung petani. Selain itu, ada salah satu perusahaan yang akan melakukan kerja sama dengan Pemda setempat untuk membeli jagung tersebut.

"Kesepakatan dengan Bulog harga pembelian ditetapkan sebesar Rp3.150 per kilogram dengan kadar air 15 persen," jelas Ruksamin.

Ruksamin menambahkan, pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menanam jagung yang baik dan benar sehingga menghasilkan mutu yang berkualitas.

Pemerintah daerah juga akan mengupayakan pembangunan fasilitas pengeringan jagung serta penyiapan gudang yang representatif, dengan harapan untuk mengantisipasi jika panen petani berlimpah.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024