Kendari, Antara Sultra - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara menyatakan pelaksnaan ujian nasional sekolah menengah kejuruan (SMK) hari pertama di daerah itu berjalan lancar.

Kepala Dinas Dikbud Sultra, Damsid di Kendari, Senin, mengatakan hingga saat ini UN belum ada temuan hambatan-hambatan terkait teknis pelaksanaannya.

"Hanya saja, ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti UN di sekolah karena beberapa kendala seperti sakit dan bermasalah hukum, yang soalnya harus diantarkan ke tempat mereka berada," katanya.

Disebutkan, sebanyak 8.207 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sulawesi Tenggara siap mengikuti ujian nasional (UN) 2017.

"Siswa peserta UN tersebut tersebar pada 17 kabupaten kota atau tersebar pada 131 sekolah terdiri 88 sekolah negeri dan 43 sekolah swasta," kata Damsid.

Disebutkan, peserta terbanyak di Kota Kendari yakni 1.686 siswa tersebar pada 19 sekolah, Kota Baubau sebanyak 890 siswa tersebar pada delapan sekolah, Konawe 489 siswa tersebar pada sembilan sekolah.

Kemudian Muna 945 siswa pada 12 sekolah, Buton sebanyak 387 siswa tersebar pada sembilan sekolah, Kolaka sebanyak 991 siswa tersebar pada 14 sekolah, Konawe Selatan sebanyak 558 tersebar pada 10 sekolah.

Selanjutnya, Wakatobi sebanyak 146 siswa pada empat sekolah, Bombana sebanyak 364 siswa tersebar pada tujuh sekolah, Kolaka Utara sebanyak 438 siswa pada enam sekolah, Konawe Utara 72 siswa pada dua sekolah.

Kemudian Buton Utara 150 siswa tujuh sekolah, Kolaka Timur 517 siswa sembilan sekolah, Konawe Kepulauan 40 dua sekolah, Buton Tengah 274 siswa enam sekolah, Buton Selatan 148 siswa empat sekolah dan Muna Barat 112 siswa tiga sekolah.

Jadwal pelaksanaan UN 2017, katanya, berbeda yakni SMK yang lebih awal setelah itu baru SMA.

"Sehingga adanya harapan setiap sekolah untuk mengikuti UNBK di sekolah lain atau menggunakan fasilitas sekolah lainnya," katanya.

Disebutkan, pada ujian nasional tahun ini terdapat 13 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024