Kendari, Antara Sultra - Dinas Perhubungan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, akan melibatkan warga untuk mengelola parkir tepi jalan di kota itu.
Kepala Dinas Perhuhungan Kendari, Ali Aksa, di Kendari, Rabu, mengatakan pelibatan warga untuk kelola parkir tepi jalan karena banyaknya titik pengelolaan parkir yang potensial di kota itu tetapi belum dikelola dengan baik.
"Kami sudah melakukan identifikasi terkait titik lokasi parkir potensial di Kendari, jumlahnya mencapai 400 titik," kata Ali Aksa.
Ia mengatakan, dari titik parkir potensial itu hanya sebagian kecil yang sudah dikelola sehingga perolehan retribusi belum maksimal.
"Selama ini sudah ada beberapa titik parkir tepi jalan yang dikelola oleh warga tetapi korrdinasinya dengan Dishub tidak jelas. Sehingga kami akan benahi agar terkoordinasi dengan baik," katanya.
Disebutkan, tidak semua parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, ada tempat khusus atau kawasan yang dikelola oleh Dinas Pengeloa Pajak dan Retrubusi Daerah Kendari.
"Perolahan retribusi parkir tepi jalan yang kami kelola selama ini hanya sekitar Rp1 miliar per tahun," katanya.
Kepala Dinas Perhuhungan Kendari, Ali Aksa, di Kendari, Rabu, mengatakan pelibatan warga untuk kelola parkir tepi jalan karena banyaknya titik pengelolaan parkir yang potensial di kota itu tetapi belum dikelola dengan baik.
"Kami sudah melakukan identifikasi terkait titik lokasi parkir potensial di Kendari, jumlahnya mencapai 400 titik," kata Ali Aksa.
Ia mengatakan, dari titik parkir potensial itu hanya sebagian kecil yang sudah dikelola sehingga perolehan retribusi belum maksimal.
"Selama ini sudah ada beberapa titik parkir tepi jalan yang dikelola oleh warga tetapi korrdinasinya dengan Dishub tidak jelas. Sehingga kami akan benahi agar terkoordinasi dengan baik," katanya.
Disebutkan, tidak semua parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, ada tempat khusus atau kawasan yang dikelola oleh Dinas Pengeloa Pajak dan Retrubusi Daerah Kendari.
"Perolahan retribusi parkir tepi jalan yang kami kelola selama ini hanya sekitar Rp1 miliar per tahun," katanya.