Kendari, Antara Sultra - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Saleh Lasata, mengatakan pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran merupakan sarana pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman seni baca Al-quran.

"Karena itu, pelaksanaan STQ bukanlah semata-mata untuk mengejar juara. Tetapi yang terpenting adalah pembinaan seni baca Al-quran harus tetapi berjalan dan ditingkatkan," kata Saleh Lasata saat menutup STQ ke-24 Sultra, di Kendari, Jumat malam.

Ia meminta kepada pemerintah kabupaten kita bersinergi dengan kementerian agama setempat melakukan pengembangan pembinaan seni baca Al-quran dalam rangka pembinaan mental spiritual di daerah itu.

"Pengembangan pembinaan seni baca Al-quran tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Jangan sampai pembinaan seni baca hanya dilakukan ketika ada momen STQ dan MTQ," katanya.

Untuk itu lanjut wagub, meskipun pelaksanaan STQ sudah lewat, namun pembinaan seni baca oleh masing-masing Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kabupaten dan kota terus berjalan mulai usia dini hingga golongan dewasa.

"Dengan pembinaan secara berkelanjutan, maka Sultra bisa semakin lebih maju dan bahkan bisa menjadi daerah percontohan seni baca Al-quran di Indonesia. Memang ini bukan hal mudah, tetapi dengan tekat yang kuat dan terpadu, hal itu bisa diraih," ujarnya.

Dari 17 kabupaten kota yang mengikuti STQ tersebut, kafilah Kabupaten Kolaka umum, kedua Kabupaten Muna, ketiga Kota Kendari, keempat Konawe, kelima Baubau, urutan enam bersama Konawe Selatan dan Kolaka Utara sama point, urutan ketujuh Buton dan Kolaka Timur.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sultra, Muhamad Arfah mengatakan kegiatan itu akan berlangsung selama lima hari yakni 13-18 Maret 2017, yang diikuti seluruh kafilah se kabupaten dan kota di Sultra.

Pemenang juara satu dari setiap lomba tersebut, katanya, akan mewakili Sultra pada STQ Nasional di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, Juli 2017.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024