Kendari, Antara Sultra - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang setiap tahun diselenggarakan pihak bank, wajib diikuti oleh semua bupati dan wali kota sebagai pemegang saham di bank tersebut.

Hal tersebut disampaikan Nur Alam, sebelum dilakukan RUPS Bank Sultra tahun buku 2016 yang dihadiri hampir seluruh bupati dan wali kota di ruang pola lantai dua kantor gubernur Sultra di Kendari, Rabu.

Suasana RUPS yang tertutup untuk pers itu, tidak semua bupati maupun wali kota sebagai pemegang saham hadir, namun ada juga hanya diwakili oleh wakil bupati bahkan sekda maupun asisten yang ditunjuk.

"Sewajarnya, bila ada rapat umum seperti ini wajib diikuti kepala daerah, sebab walaupun bagaimana banyak kebijakan strategis yang harus disepekati dan diputusakan dalam RUPS tersebut," ujar Gubernur.

Pantauan Antara menyebutkan, sebelum kegiatan RUPS dimulai, Gubernur Nur Alam yang memimpin langsung agenda RUPS tersebut, juga selaku pemegang saham terbesar di Bank Sultra didampingi Dirut bank Sultra, Khaerul Kemala Raden dan Dewan Komisioner dan Pengawas.

Sedangkan para bupati dan wali kota yang hadir di antaranya Bupati Kolaka Ahmad Sjafei, Bupati Muna Rusman Emba, Wali Kota Baubau AS. Thamrin, Bupati Konawe Utara Ruksamin, Bupati Konawe Kepulaua Amarullah, Bupati Buton Utara Abu Hasan, Sekda Kota Kendari Alamsyah Lotunani, Pj Bupati Muna Barat Rony Yakob Laute, Pj Bupati Bombana Siti Saleha.

Wakil Bupati Buton Labakri, Wakil Bupati Konawe Parindringi, dan lainnya seperti bupati Kolaka Utara, Kolaka Timur, Buton Tengah dan Buton Selatan hanya diwakili Sekda maupun Asisten.

Belum ada konfirmasi terkait kepemilikan aset apakah naik atau masih tetap, namun keterangan dari Dirut Bank Sultra saat menjelang HUT ke-57 Bank Sultra pada 3 Maret 2017, menyebutkan bahwa selama 2016 mencatat perolehan laba bruto Bank Sultra sebesar Rp221 miliar lebih atau naik sebesar 27 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.

"Laba tersebut naik dari target yang diharapkan sebelumnya yang hanya 10 persen, dan sumber utama pendapatan bank Sultra masih dominan dari keuntungan bunga bank," kata Direktur Utama Bank Sultra, Khaerul Kemala Raden.

Dari keuntungan Rp221 miliar tersebut masih dipotong pajak sekitar Rp50 miliar serta pembagian dividen kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp114 miliar. Sehingga keuntungan bersih yang diperoleh Bank Sultra sekitar Rp57 miliar.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024