Kendari, Antara Sultra - Ketua DPRD Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Muzakir Sarira mengimbau para petani di kabupaten itu agar mengembangkan tanaman nilam karena nilai ekonomi dari produksi tanaman tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Hampir seluruh lahan pertanian di Kolaka Utara, cocok untuk pengembangan budi daya tanaman nilam. Oleh karena itu, para petani diimbau agar mengembangkan tanaman nilam sehingga tingkat kesejahteraan mereka dapat meningkat," katanya di Kendari, Kamis.

Menurut dia, selain nilai ekonomi dari produksi tanaman tersebut cukup menjanjikan kesejahteraan petani, membudidayakan tanaman nilai juga tidak memerlukan perawatan khusus seperti pemberian pupuk atau obat-obatan pertanian lainnya.

Para petani yang mengembangkan budi daya tanaman nilam kata dia, cukup membersihkan lahan di awal masa tanam tanaman nilam, tanpa harus memagari lahan seperti bercocok tanam tanaman lain agar terhindar dari serangan hama babi.

"Bercocok tanam tanaman nilai yang menghasilkan minyak atrisi sangat simpel. Setelah menanam, petani tinggal menunggu panen produksi daun nilai," katanya.

Menurut dia, harga produksi daun nilam dalam bentuk kering, sebesar Rp5.000 per kilogram, sedangkan daun nilam basah Rp1.000 per kilogram.

Sementara produksi minyak atrisi dari daun nilam diperjuabelikan pada harga paling rendah Rp400 ribu per kilogram.

"Menyangkut pemasaran hasil produksi tanaman nilam, baik dalam bentuk daun kering atau sudah dalam minyak atrisi, tidak ada masalah. Di Sultra, banyak pedagang pengumpul yang membeli produksi nilam, baik dalam bentuk daun maupun minyak atrisi dengan harga standar," katanya.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024