Kendari, Antara Sultra - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), memperkirakan perekonomian daerah itu pada tahun 2017 bisa tumbuh mencapai 7,0 persen.

"Memperhatikan berbagai indikator dan perkembangan terkini pada tahun 2017 perekonomian Sulawesi Tenggara diperkirakan dapat tumbuh lebih tinggi lagi dengan kisaran sebesar 6,6 persen sampai dengan 7,0 persen year on year," kata kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono di Kendari, Rabu.

Ia mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut searah dengan prakiraan perekonomian Indonesia dan dunia yang juga diperkirakan mengalami peningkatan.

"Beberapa asumsi yang menjadi pendorong perekonomian Sulawesi Tenggara tahun 2017 adalah peningkatan kinerja lapangan usaha bersama, peningkatan konsumsi rumah tangga," katanya.

Kemudian lanjut Minot, peningkatan realisasi investasi dan keempat peningkatan ekspor komoditas utama.

"Sejalan dengan hal tersebut, prospek inflasi Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 diperkirakan masih terkendali dan berada pada rentang sasaran kurang lebih 1 sampai 4 persen year on year, meskipun terdapat kecenderungan adanya peningkatan tekanan inflasi dibandingkan tahun 2016," katanya.

Menyikapi hal tersebut kantor perwakilan BI Sultra akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah dan stakeholders dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan upaya pengendalian inflasi daerah.

"Koordinasi tersebut terus dilakukan melalui berbagai forum ekonomi penelitian komoditi unggulan pemberdayaan sektor riil dan melalui tim pengendali inflasi daerah yang sudah terbentuk di seluruh kabupaten kota di Sultra termasuk yang sudah terbentuk di provinsi," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024