Kendari, Antara Sultra - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), berkomitmen untuk mengendalikan kuantitas dan meningkatkan kualitas penduduk di daerah itu.

Kepala BKKBN Sultra, Ali Ismail, di Kendari, Rabu, mengatakan revolusi mental adalah perubahan pola pikir, cara sikap dan cara tindak kembali kepada nilai-nilai Pancasila yang diwariskan para pendiri negara Indonesia.

"Sedangkan persoalan kependudukan adalah soal kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Kuantitas kita kendalikan, kualitas kita tingkatkan dan mobilitas kita arahkan, untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas," katanya.

Ia mengaku, kepesertaan KB di Sultra sudah banyak tetapi mereka masih terbatas dalam hal kualitas, sehingga itu akan menjadi sasaran BKKBN melalui pemanfaatan tenaga penyuluh lapangan.

Dijelaskan, BKKBN mempunyai tugas untuk mensukseskan agenda ke-5 dari Nawacita Program Pemerintah RI saat ini yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

"Salah satunya melalui pembangunan kependudukan dan keluarga berencana," katanya.

Menurut Ali Ismail, pada program kependudukan dan keluarga berencana menghindari empat terlalu: Terlalu muda menikah dibawah 21 tahun, Terlalu rapat/dekat kelahiran anak atau dibawah 3 tahun, terlalu banyak anak atau lebih dari anal, dan terlalu tua menikah di atas 35 tahun.

"Saya sudah berkeliling kabupaten kota untuk membangun komitmen dengan kepala daerah terkait pengembanga program BKKBN di Sultra," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024