Kendari, Antara Sultra - Nelayan Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, membutuhkan alat pembuatan keramba apung untuk membudidayakan ikan, terutama terutama ikan korapu, ikan sunu dan ikan putih.

"Hampir seluruh wilayah pesisir Kabupaten Buton Selatan, terutama di wilayah Kecamatan Sampolawa, Pulau Siompu, Kadatua dan Batuatas, cocok untuk pengembangan budi daya ikan keramba apung," kata tokoh masyarakat Buton Selatan, Baiduri (60) di Kendari, Rabu.

Namun, masyarakat di wilayah tersebut kata dia, belum menggeluti usaha budi daya ikan keramba apung karena tidak memiliki modal kerja untuk pengadaan alat pembuatan karambah apung.

"Kalau para nelayan di Buton Selatan dibantu dengan fasilitas keramba apung, maka pengembangan usaha budi daya ikan keramba apung bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut dia, satu keramba apung ukuran 20 x 30 meter yang bisa dibuat enam petak, membutuhkan biaya kurang lebih Rp50 jutaan.

Bila keramba tersebut digunakan membudidayakan ikan korapu atau ikan sunu, bisa menampung ikan 500 hingga 700 ekor.

"Dengan masa pemeliharaan tujuh sampai enam bulan, para nelayan bisa memperoleh pendapatan Rp25 juga hingga Rp30 juta per sekali panen," katanya.

Demikian pula bila digunakan untuk membudidayakan ikan putih, satu keramba bisa menghasilkan Rp15 juta sampai Rp20 juta.

"Kalau para nelayan sudah memiliki pendapatan seperti itu, maka tingkat kesejahteraan mereka berangsur-angsur akan membaik dari waktu ke waktu," katanya.

Pewarta : agus
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024