Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun 2017 akan melakukan penanaman cabai seluas 40 hektare.
Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah di Kendari, Selasa mengatakan lahan penanaman cabai tersebut tersebar pada 12 kecamatan di daerah itu.
"Penanaman cabai ini adalah sebuah gerakan kesadaran masyarakat, tidak hanya petani tetapi juga para aparat sipil negara (ASN) dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, dalam mendukung gerakan penanaman cabai ini warga hanya menyiapkan lahan sedangkan bibit dan dana pendukungnya sudah disediakan oleh pemerintah.
Menurutnya, khusus dukungan ASN terhadap gerakan tanam cabai ini maka setiap pegawai diberikan 10 pohon untuk ditanam di pekarangan masing-masing.
"Sekarang tinggal kesadaran kita untuk mendukung gerakan ini, karena Kolaka Timur ini adalah daerah yang sangat subur untuk tanaman apa saja termasuk tanaman cabai," katanya.
Tony yakin, dengan gerakan menanam cabai ini akan ikut mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat dan mendorong perekonomian daerah.
"Cabai adalah salah satu komoditi yang menjadi kebutuhan sehari-hari dan bisa memicu inflasi karena harganya yang sering melonjak secara tiba-tiba," katanya.
Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah di Kendari, Selasa mengatakan lahan penanaman cabai tersebut tersebar pada 12 kecamatan di daerah itu.
"Penanaman cabai ini adalah sebuah gerakan kesadaran masyarakat, tidak hanya petani tetapi juga para aparat sipil negara (ASN) dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, dalam mendukung gerakan penanaman cabai ini warga hanya menyiapkan lahan sedangkan bibit dan dana pendukungnya sudah disediakan oleh pemerintah.
Menurutnya, khusus dukungan ASN terhadap gerakan tanam cabai ini maka setiap pegawai diberikan 10 pohon untuk ditanam di pekarangan masing-masing.
"Sekarang tinggal kesadaran kita untuk mendukung gerakan ini, karena Kolaka Timur ini adalah daerah yang sangat subur untuk tanaman apa saja termasuk tanaman cabai," katanya.
Tony yakin, dengan gerakan menanam cabai ini akan ikut mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat dan mendorong perekonomian daerah.
"Cabai adalah salah satu komoditi yang menjadi kebutuhan sehari-hari dan bisa memicu inflasi karena harganya yang sering melonjak secara tiba-tiba," katanya.