Kendari, Antara Sultra - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi program pelatihan pencari kerja berbasis kompetensi yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK).
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh di Kendari, Minggu, mengatakan pencari kerja dituntut kompetitif dan berdaya saing menghadapi persaingan kerja yang makin kompetitif.
"Sekarang sudah berada di era persaingan bebas mencari kerja. Siapa pun dapat melamar pekerjaan, khusus di tingkat asia dengan syarat kompetensi sesuai bidang yang diminati," kata Rahman, politisi PAN.
BLK Kendari menerapkan pola "jemput bola" atau menyelenggarakan pelatihan di daerah masing-masing sesuai dengan peluang lapangan kerja.
"Jurusan menjahit dan otomotif, gambar bangunan, litrik dan pariwisata paling diminati," kata instruktur BLK Kendari Firman Kasim.
Pelatihan bagi pencari kerja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mental kerja menyongsong persaingan global, khusus di era masyarakat ekonomi Asean (MEA) saat ini.
Peserta yang mengikuti pelatihan sesuai persyaratan yang ditentukan sebanyak 112 orang dengan biaya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN).
Pelatihan berbasis kompetensi yang digelar hingga ke desa-desa adalah program nyata untuk melahirkan pencari kerja berkualitas yang siap pakai.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh di Kendari, Minggu, mengatakan pencari kerja dituntut kompetitif dan berdaya saing menghadapi persaingan kerja yang makin kompetitif.
"Sekarang sudah berada di era persaingan bebas mencari kerja. Siapa pun dapat melamar pekerjaan, khusus di tingkat asia dengan syarat kompetensi sesuai bidang yang diminati," kata Rahman, politisi PAN.
BLK Kendari menerapkan pola "jemput bola" atau menyelenggarakan pelatihan di daerah masing-masing sesuai dengan peluang lapangan kerja.
"Jurusan menjahit dan otomotif, gambar bangunan, litrik dan pariwisata paling diminati," kata instruktur BLK Kendari Firman Kasim.
Pelatihan bagi pencari kerja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mental kerja menyongsong persaingan global, khusus di era masyarakat ekonomi Asean (MEA) saat ini.
Peserta yang mengikuti pelatihan sesuai persyaratan yang ditentukan sebanyak 112 orang dengan biaya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN).
Pelatihan berbasis kompetensi yang digelar hingga ke desa-desa adalah program nyata untuk melahirkan pencari kerja berkualitas yang siap pakai.