Kendari, Antara Sultra - Pelatih dayung Program Pembinaan dan Latihan pelajar (PPLP) Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara gerilya mencari atlet rowing berbakat.

Pelatih dayung pelajar Lasmin (43) di Kendari, Minggu, mengatakan

anatomi tubuh untuk pedayung jenis rowing langkah dibandingkan dengan pedayung jenis kayak, cano dan perahu naga.

"Calon atlet rowing memiliki tinggi badan minimal 170 Cm untuk suia pelajar. Ruas tungkai tangan dan kaki, daya tahan maupun rongga paru-paru berbeda dengan yang dimiliki atlet kayak dan cano," katanya.

Sehingga, pencarian calon atlet rowing membutuhkan waktu yang panjang atas bekerja sama dengan guru olahraga dan pengurus cabang olahraga dayung di daerah-daerah, khususnya wilayah pesisir.

"Walaupun belum menamatkan pendidikan namun tidak menunjukkan prestasi signifikan atau mental atlet yang bersangkutan tidak baik pasti didegradasi," katanya.

Kementrian Pemuda dan Olahraga membina 65 atlet potensial melalui Program Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dispora Sultra.

Cabang olahraga dayung membina 20 atlet pelajar, cabang atletik delapan orang, sepak takraw 16 orang, tae-kwondo enam orang dan pencak silat sebanyak 15 orang.

"Jumlah cabang olahraga dan atlet merupakan kewenangan Kemenpora. Dispora Sultra hanya mengusulkan sesuai kriteria dari kementrian," kata Kabid Prestasi Olahraga Dispora Sultra Arifin L Godo.

Atlet pelajar, kata dia, dituntut sukses prestasi olahraga dan sukses prestasi akademik.

"Secara periodek dilakukan evaluasi baik prestasi olahraga maupun prestasi di sekolah. Bagi yang tidak memenuhi syarat harus bersedia diganti," kata Arifin.

Pelatih sepak takraw pelajar Heriansyah mengatakan program pembinaan atlet pelajar yang dibiayai Pemerintah Pusat menjamin regenerasi atlet.

"Kalau hanya mengharapkan pengurus provinsi cabang olahraga atau KONI di daerah sulit membina atlet berkesinambungan karena membutuhkan biaya yang terus menerus," katanya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024