Kendari, Antara Sultra - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2017 akan fokus melakukan kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Hery Alamsyah, di Kendari, Rabu, mengatakan peningkatan SDM tersebut akan dilakukan melalui pemberian pelatihan, materi dan pendampingan.
"Setelah dilakukan pelatihan, selanjutnya akan dilakukan pendampingan untuk membantu para pelaku usaha agar bisa mandiri serta mampu menjalankan kegiatannya," katanya.
Ia mengatakan, untuk kegiatan tersebut pihaknya mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp3 miliar.
"Untuk DAK kemarin juknis baru sampai ke kami. Dan semua itu diperuntukkan untuk itu," katanya.
Menurut dia, dalam era pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) ini, maka pelaku UMKM harus diberi penguatan agar mampu bertahan dan bersaing.
"Intinya, MEA ini bukan sebuah ancaman bagi kita, tetapi harus menjadi peluang agar produk UMKM kita bisa diterima dan diminati pasar," katanya.
Ia mengambahkan, pelaku UMKM akan didampingi mulai perencanaan kegiatan produksi, pengemasan produksi hingga pemasaran produk.
"Karena itu kami akan merekrut pendamping UMKM yang benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian di bidang tersebut," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Hery Alamsyah, di Kendari, Rabu, mengatakan peningkatan SDM tersebut akan dilakukan melalui pemberian pelatihan, materi dan pendampingan.
"Setelah dilakukan pelatihan, selanjutnya akan dilakukan pendampingan untuk membantu para pelaku usaha agar bisa mandiri serta mampu menjalankan kegiatannya," katanya.
Ia mengatakan, untuk kegiatan tersebut pihaknya mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp3 miliar.
"Untuk DAK kemarin juknis baru sampai ke kami. Dan semua itu diperuntukkan untuk itu," katanya.
Menurut dia, dalam era pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) ini, maka pelaku UMKM harus diberi penguatan agar mampu bertahan dan bersaing.
"Intinya, MEA ini bukan sebuah ancaman bagi kita, tetapi harus menjadi peluang agar produk UMKM kita bisa diterima dan diminati pasar," katanya.
Ia mengambahkan, pelaku UMKM akan didampingi mulai perencanaan kegiatan produksi, pengemasan produksi hingga pemasaran produk.
"Karena itu kami akan merekrut pendamping UMKM yang benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian di bidang tersebut," katanya.