Kendari, Antara Sultra - Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Zainal Arifin, mengatakan pabrik pakan ternak unggas skala menengah yang baru saja diresmikan rutin memproduksi pakan sampai 1,5 ton perhari.
"Ini adalah langkah maju yang kami lakukan karena sudah bisa membantu menyiapkan pakan ternak bagi pengusaha ternak di Kendari," kata Zainal Arifin, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan produksi pakan ternak terletak di Jalan Banda Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu tersebut sudah memiliki label tersendiri dan sudah mulai dipasarkan melalui mitra kerjanya.
"Pakan ternak yang sudah dihasilkan tersebut mereknya yakni Pakan Ternak Unggas Permata. Kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis pakan yakni pakan burung puyuh petelur, pakan ternak ayam kampung, pakan ayam potong, ayam petelur, itik dan bebek," katanya.
Sebenarnya, kata Zainal kalau dimaksimalkan produksinya bisa 4,5 ton perhari berdasarkan kapasitas mesin yang terpasang.
"Tetapi untuk sementara kita coba dari yang monimal dahulu. Kalau sudah konstan seperti ini dan tidak ada kendala, maka kita tingkatkan lagi produksinya," katanya.
Ia mengaku produksi tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak unggas di Kendari yang mencapai 3-4 ton perhari.
"Paling tidak kita sudah bisa mamenuhi sebahagian dari kebutuhan tersebut sehingga pakan ternak di daerah ini tidak sepenuhnya tergantung pasokan dari Sulsel," katanya.
"Ini adalah langkah maju yang kami lakukan karena sudah bisa membantu menyiapkan pakan ternak bagi pengusaha ternak di Kendari," kata Zainal Arifin, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan produksi pakan ternak terletak di Jalan Banda Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu tersebut sudah memiliki label tersendiri dan sudah mulai dipasarkan melalui mitra kerjanya.
"Pakan ternak yang sudah dihasilkan tersebut mereknya yakni Pakan Ternak Unggas Permata. Kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis pakan yakni pakan burung puyuh petelur, pakan ternak ayam kampung, pakan ayam potong, ayam petelur, itik dan bebek," katanya.
Sebenarnya, kata Zainal kalau dimaksimalkan produksinya bisa 4,5 ton perhari berdasarkan kapasitas mesin yang terpasang.
"Tetapi untuk sementara kita coba dari yang monimal dahulu. Kalau sudah konstan seperti ini dan tidak ada kendala, maka kita tingkatkan lagi produksinya," katanya.
Ia mengaku produksi tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak unggas di Kendari yang mencapai 3-4 ton perhari.
"Paling tidak kita sudah bisa mamenuhi sebahagian dari kebutuhan tersebut sehingga pakan ternak di daerah ini tidak sepenuhnya tergantung pasokan dari Sulsel," katanya.