Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari meluncurkan parkir elektronik tepi jalan atau parkir on street menggunakan mobile device bertempat di Jalan Abunawas, Jumat.
Peluncuran tersebut dilakukan oleh Wali Kota Kendari Asrun dihadiri Kepala Dinas Pendapatan Kendari Nahwa Umar, Kadis Perhubungan Kendari Ali Aksa, Kadis Perindagkop dan UMKM Kendari Syam Alam, perwakilann BRI Kendari dan perwakilan Polresta Kendari.
Wali Kota Kendari Asrun, saat meresmikan parkir elektronik tepi jalan itu mengatakan hadirnya e-parking atau parkir elektronik di tepi jalan ikut mendorong progres program Smart City bagi Kota Kendari.
"Parkir ini kalau dilihat hanya sedikit Rp2 ribu atau Rp3 ribu, tapi kalau ini dikelola maksimal dengan sistim elektronik tanpa kebocoran maka parkir ini akan menjadi primadona PAD kita tahun-tahun mendatang," katanya.
Asrun meminta kepada dispenda agar terus meningkatkan terobosan dan inovasi dalam memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor perparkiran.
Kepala Dispenda Kota Kendari, Nahwa Umar, mengatakan, rencana pengadaan parkir tepi jalan itu sudah digagas sejak 2015 lalu.
"Banyak daerah di Indonesia yang sukses mendongkrak PAD-nya dengan parkir model itu. Sehingga kami juga meniru parkir on streat ini," katanya.
Disebutkan, biaya pengadaan untuk lima unit alat parkir itu hanya Rp120 juta lengkap dengan servernya.
"Adapun cara kerja mesin parkir on the street dengan menggunakan mobile device kata dia cukup mudah. Begitu ada mobil parkir akan ada karcis yang diberikan oleh petugas, di dalam sudah tercetak tarif dan waktunya, sehingga saat kita keluar baru dibayar, sedangkan servernya kita pasang di kantor Dispenda," katanya.
Peluncuran tersebut dilakukan oleh Wali Kota Kendari Asrun dihadiri Kepala Dinas Pendapatan Kendari Nahwa Umar, Kadis Perhubungan Kendari Ali Aksa, Kadis Perindagkop dan UMKM Kendari Syam Alam, perwakilann BRI Kendari dan perwakilan Polresta Kendari.
Wali Kota Kendari Asrun, saat meresmikan parkir elektronik tepi jalan itu mengatakan hadirnya e-parking atau parkir elektronik di tepi jalan ikut mendorong progres program Smart City bagi Kota Kendari.
"Parkir ini kalau dilihat hanya sedikit Rp2 ribu atau Rp3 ribu, tapi kalau ini dikelola maksimal dengan sistim elektronik tanpa kebocoran maka parkir ini akan menjadi primadona PAD kita tahun-tahun mendatang," katanya.
Asrun meminta kepada dispenda agar terus meningkatkan terobosan dan inovasi dalam memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor perparkiran.
Kepala Dispenda Kota Kendari, Nahwa Umar, mengatakan, rencana pengadaan parkir tepi jalan itu sudah digagas sejak 2015 lalu.
"Banyak daerah di Indonesia yang sukses mendongkrak PAD-nya dengan parkir model itu. Sehingga kami juga meniru parkir on streat ini," katanya.
Disebutkan, biaya pengadaan untuk lima unit alat parkir itu hanya Rp120 juta lengkap dengan servernya.
"Adapun cara kerja mesin parkir on the street dengan menggunakan mobile device kata dia cukup mudah. Begitu ada mobil parkir akan ada karcis yang diberikan oleh petugas, di dalam sudah tercetak tarif dan waktunya, sehingga saat kita keluar baru dibayar, sedangkan servernya kita pasang di kantor Dispenda," katanya.