Kendari (Antara News) - Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Kelurahan Kota Kendari Kidewan mengatakan peserta aktif program persaudaran madani (permadani) saat ini mencapai 1.761 pasangan keluarga miskin dan keluarga mampu.

"Jumlah ini yang sampai saat ini masih aktif dalam program itu. Jumlahnya naik dari data awal tahun 2016 hanya mencapai 1.284 pasangan," kata Kidewan, pada silaturahmi peserta permadani di Kendari, Kamis.

Ia mengatakan dari jumlah tersebut sebanyak 774 keluarga miskin diberdayakan oleh saudara mampunya berupa pemberdayaan lapangan kerja, kemudian 480 keluarga miskin diberdayakan dalam bentuk perbaikan rumah tinggal.

"Selanjutnya 283 keluarga miskin diberdayakan dalam bentuk biaya pendidikan dan 244 keluarga miskin diberdayakan oleh keluarga mampunya pembinaan rumah tangga," katanya.

Menurut dia, banyak peserta program Permadani yang dihapus dari daftar karena pernah terdaftar dan dipersaudarakan tetapi kemudian tidak diketahui progres dan rimbanya masing-masing pasangan saat dievaluasi.

"Kalau daftar peserta yang kami rilis ini adalah hasil evaluasi terbaru yang kami lakukan, dan kami terus melakukan sosialisasi dimasyarakat untuk mengajak ikut program ini," katanya.

Dia menjelaskan, program persaudaraan madani merupakan program inovatif Pemerintah Kota Kendari yang diluncurkan sejak tahun 2018 guna menekan angka kemiskinan di daerah itu.

"Wujud dari program ini adalah mempersaudarakan satu keluarga mampu atau kaya dengan satu keluarga warga kurang mampu atau miskin melalui akte persaudaraan madani," katanya.

Harapan dari program itu kata Kidewan, keluarga mampu bisa memberdayakan saudara madaninya yang kurang mampu agar bisa merubah kehidupan dari miskin menjadi tidak miskin.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024