Jakarta (Antara News) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Suriname mempersiapkan pelaksanaan Komisi Bersama (Joint Commission) dan Konsultasi Politik (Political Consultation) yang bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Suriname.

        "Indonesia dan Suriname membahas persiapan 'Joint Commission dan Political Consultation' Indonesia-Suriname yang rencananya akan dilaksanakan Februari tahun depan," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

        Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriname, Niermala Badrising, di Bali pada Rabu (7/12).

        Menlu Retno menyebutkan isu-isu dan kerja sama yang akan dibahas pemerintah kedua negara pada "Joint Commission dan Political Consultation Indonesia-Suriname", antara lain kerja sama antarkementerian luar negeri untuk pelatihan diplomat, kerja sama pariwisata, perkebunan kelapa sawit, kerja sama infrastruktur, dan penanggulangan bencana.

        Dalam pertemuan bilateral itu, Menlu Suriname Niermala Badrising menyatakan harapan untuk dapat belajar dari Indonesia khususnya dalam pelatihan diplomat tingkat pertama, muda, dan madya.

        "Indonesia memiliki keahlian yang besar dalam bidang-bidang tersebut dan Suriname sangat ingin sekali belajar dan bekerja sama dengan Indonesia," kata Menlu Badrising.

        Suriname merupakan salah satu pasar potensial yang cukup besar bagi Indonesia dan juga pintu masuk perdagangan Indonesia ke negara-negara di kawasan Amerika Selatan.

        Pada 2015, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Suriname mencapai 7,54 juta dolar Amerika Serikat. Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriname hingga November 2016 adalah 600 orang.

Pewarta : Yuni Arisandy
Editor :
Copyright © ANTARA 2024