Jakarta (Antara News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengumpulkan seluruh pimpinan fraksi di DPR agar bergerak cepat membantu para korban gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

        "Beberapa fraksi telah datang dan dalam beberapa hari akan memberikan sumbangan," katanya di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu.

        Dia mengatakan, kebulatan tekad kepada wakil masyarakat yang ada di DPR untuk menyumbangkan langsung dengan melihat daerah tersebut melalui sumbangan dana dan kemampuan yang ada karena ini masalah cukup memprihatinkan.

        Novanto juga meminta agar petugas penyelamat seperti Badan SAR Nasional (Basarnas) dan pihak terkait bisa bekerja dengan cepat terutama untuk mengevakuasi korban yang masih terperangkap.

        "Kami harapkan bahwa pihak Basarnas dan BNPB bisa terus melakukan evakuasi secara cepat dan bekerja sama pada pihak daerah untuk melakukan sedini mungkin. Kita harap semua pihak untuk bisa lakukan kerja cepat," ujarnya.

        Ketua Umum DPP Partai Golkar itu juga mengingatkan agar warga yang telah berada di tempat aman dan bisa terus waspada untuk mengantisipasi adanya kemungkinan gempa susulan.

        Namun dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada menghadapi bencana alam tersebut.

        Para petinggi negeri harus bisa saling berkoordinasi, khususnya para kepala daerah di Provinsi Aceh untuk mengatasi bencana gempa bumi setempat yang terjadi pada Selasa (6/12), kata anggota Fraksi PAN asal Aceh Muslim Ayub.

        "Apalagi Presiden Joko Widodo sudah perintahkan instansi-instansi terkait segera datang ke Aceh. Karena ini sudah skala nasional, sudah menyangkut masalah-masalah nasional," kata Muslim Ayub di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (7/12).

        Dia meyakini bahwa pemerintah pusat khususnya Presiden Jokowi bisa membantu para korban dengan baik apalagi Presiden memiliki sejarah dengan Aceh.

        Muslim berharap para bupati atau wali kota daerah yang terdampak untuk bisa fokus di daerahnya, termasuk diminta segera pulang jika tengah berada di luar kota.

        "Kita harap bupati cepat pulang abis acara (di Istana). Bupati yang beberapa kabupaten ini langsung mengurusi bencana, tidak harus mengurusi acara nasional," ujarnya.

        Selain itu dia mengakui ada keluarganya yang menjadi korban luka di Pidie Jaya, yang memiliki dua toko di daerah tersebut. Namun dia belum dapat menceritakan secara rinci mengenai keluarganya.

        "Runtuh rukonya, ada luka sedikit lalu dibawa ke rumah sakit," katanya.

        Muslim mengatakan korban gempa Aceh masih simpang siur, informasi yang didapatkannya terdapat korban jiwa serta luka-luka.

        Menurut dia, warga Aceh sudah sering mengikuti simulasi bahaya tsunami dan gempa Aceh saat ini juga belum mendeteksi adanya Tsunami.

        "Gempa terjadi saat masyarakat sedang menjalankan salat subuh. Mereka berlari setelah salat subuh, yang ditakutkan meruntuhkan rumah namun pihak meteorologi sudah menyampaikan gempa disana tidak berpotensi tsunami," ujarnya.


                                       Satgas Kesehatan
         Di pihak lain, TNI mengirim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan sebanyak 218 personil untuk membantu korban gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada Rabu.

         "Tugas Satgas Kesehatan TNI adalah membantu korban akibat gempa bumi. Ini merupakan pengabdian TNI kepada masyarakat," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat melepas keberangkatan personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.

         Mereka diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta ke Provinsi NAD dengan menggunakan pesawat Hercules C 130 TNI AU.

         Panglima TNI menegaskan bahwa dalam kondisi sulit apapun, prajurit TNI selalu melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan senang hati.

         "Kalau ada pasien-pasien yang dirawat di lapangan terbuka, setelah tenda rumah sakit lapangan Satgas Kesehatan TNI tergelar langsung bisa dioperasionalkan untuk merawat korban," jelasnya.

         Personel Satgas Kesehatan TNI yang diberangkatkan ke NAD berjumlah 218 personel terdiri dari: 82 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD, 61 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas, RS Mintohardjo TNI AL mengirimkan 6 orang dokter Spesialis, 1 orang dr Umum dan 35 orang Kes Marinir terdiri dari 2 dokter Umum dan 33 personel kesehatan Marinir.

         Dalam rangka membantu korban Gempa Bumi tersebut, personel Kodam IM mengerahkan 740 personel terdiri dari: Babinsa Kodim Pidie 400 orang, 100 orang Yon Armed 17/Rencong Sakti (1 SSK), 200 orang Yonif 113/Jaya Sakti (2 SSK), 25 orang dari Denkesyah Loksumawe dan Kesdam, 15 orang Denbekang Loksumawe, serta 2 unit Exsavator, 3 unit Laoder dan 4 unit Dum Truk dari satuan Batalyon Zipur 16/DA.

         TNI Angkatan Udara telah menyiapkan tiga pesawat C-130 Hercules untuk mengangkut tenaga medis dan bantuan logisitk untuk membantu korban gempa di Pidie Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang mengguncang wilayah itu Rabu pagi.

         "TNI AU telah menyiapkan tiga pesawat Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Saat ini masih menunggu bantuan siap semua," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Jemi Trisonjaya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu.

         Menurut dia, apabila bantuan dan personel telah siap, pesawat Hercules akan diterbangkan petang atau malam ini ke Aceh. Bantuan datang dari berbagai instansi, mulai dari TNI, BNPB, maupun Basarnas.

         Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Bintang Yudianta yang berada di Lanud Halim menginformasikan, pengiriman bantuan ke Aceh akan dilepas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

         Saat ini tiga pesawat telah disiagakan di apron Lanud Halim Perdanakusuma, yakni satu dari Skadron 31, dua dari Skadron 32.

         Terkait pengiriman personel medis dan logistik ke Aceh, Kadispenau menyatakan, hal itu menjadi prioritas utama untuk segera bisa diberangkatkan. Sejumlah alat kesehatan dan tim medis dari Puskes TNI dan Diskes Angkatan akan diberangkatkan.

         Sementara itu Kadispenad Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah menjelaskan, dari Jakarta TNI AD telah menyiapkan 80 personel tenaga medis dari Yonkes 1 Kostrad dipimpin Letkol Ckm dr. Bernard Damia untuk diberangkatkan ke Aceh.

         Selain tenaga medis, TNI AD juga menyertakan materiil medis berupa rumah sakit lapangan guna mendukung pengobatan di sana. TNI AD juga telah menyiapkan kendaraan ambulans apabila dibutuhkan dan dapat diangkut ke Aceh.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024