Jakarta (Antara News) -  Kementerian Sosial mengirim tim trauma healing (penyembuhan trauma) pascabencana untuk menangani korban bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.

        "Pemerintah tidak hanya berfokus pada pemulihan infrastruktur pascagempa, namun juga pemulihan psikologis korban. Jangan sampai mereka mengalami stres maupun depresi," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

        Trauma healing tersebut diberikan guna membangun kembali mental mereka pascabencana gempa yang mengguncang Aceh, Rabu (7/12) pagi.

        Mensos mengatakan anak dan perempuan adalah kelompok paling rentan mengalami trauma pascabencana. Menurutnya, trauma healing sangat penting agar kepanikan warga bisa berkurang sehingga penanggulangan pasca bencana bisa berjalan baik dan komprehensif.

        Pemulihan tersebut tidak dilakukan hanya sekali, mengingat mengobati psikis jauh lebih kompleks dibanding fisik.

        Khofifah menerangkan, selain kejadian bencana gempa bumi itu sendiri, kondisi posko pengungsian yang minim fasilitas dan tidak ada hiburan cenderung membawa anak berada dalam keadaan depresi dan stres.

        Trauma healing yang dilakukan Kementerian Sosial berupa hiburan kepada korban pascabencana. Bagi anak-anak dilakukan dengan cara bermain, menceritakan dongeng, menyanyikan lagu-lagu, dan berbagai kegiatan kesenian lainnya. Sedangkan untuk orang dewasa trauma healing yang dilakukan berupa konseling.

        Harapannya, para korban bencana mampu melupakan kejadian gempa tersebut.

        Menurut Khofifah, selain trauma healing, hal paling penting lainnya adalah mitigasi, pelatihan dan persiapan untuk korban bencana jauh sebelum bencana terjadi. "Jadi kesiapan menghadapi bencana jauh lebih penting dilakukan, agar tidak ada trauma berlebihan," katanya.

        Sementara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengirim satu tim untuk membantu korban gempa di Aceh yang terdiri atas tim penyelamat atau rescue dan medis pada Rabu.

        Direktur Amil Zakat Nasional Arifin Purwakananta lewat keterangannya di Jakarta mengatakan Baznas merespon cepat bencana gempa bumi di Aceh dan segera melakukan proses evakuasi di wilayah terparah Ule Glee serta melayani kebutuhan medis di wilayah itu.

        Baznas, kata  Arifin Purwakananta, juga berkoordinasi dengan Baitulmal Aceh dan pemerintah daerah setempat untuk kesiapan aksi di lokasi bencana.

        Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley menyatakan jumlah korban jiwa dari gempa Bumi di Kabupaten Pidie, Aceh, adalah 97 orang.  "Itu data hingga pukul 17.00 WIB hari ini," kata dia.

         Rampangiley bersama sejumlah staf dan pimpinan instansi terkait telah berada di Aceh sejak Rabu siang.

         Menurut dia, jumlah korban jiwa itu masih ditambah 411 orang luka berat dan 125 orang luka ringan.

         Adapun perincian korban jiwa di Kabupaten Pidie Jaya itu adalah dua orang meninggal Kecamatan Lungputu, 23 orang di Kecamatan Tringgadeng, 29 orang di Kecamatan Meredu, 41 orang di Kecamatan Ukeglee. Sedangkan di Kabupaten Bireun adalah dua orang di Kecamatan Samalanga.
       
         BNPB juga menginformasikan, Gubernur Aceh telah menetapkan tiga kabupaten di Aceh berstatus tanggap darurat, menyusul gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Pidie, Aceh, Rabu pagi (7/12).

         Tiga kabupaten yakni Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen ditetapkan berstatus tanggap darurat guna memudahkan penanganan darurat dan kemudahan akses menggunakan potensi sumber daya yang ada.

         "Untuk mempercepat proses tanggap darurat bencana maka Gubernur Aceh menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama 14 hari sejak 7-20 Desember 2016," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu.

         Sutopo mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah bergerak untuk memberikan dukungan personel guna membantu tanggap darurat di Kabupaten Pidie Jaya. Sementara sekitar 740 personel TNI juga dikerahkan ke lokasi terdampak untuk membantu aktivitas tanggap darurat.

         Berdasarkan data BNPB jumlah korban jiwa dari gempa bumi di Kabupaten Pidie, Aceh, yang tercatat hingga pukul 17.00 WIB adalah 97 orang.

         Gempa bumi 6,5 SR Melanda Aceh Rabu pagi, dirasakan kuat di Pidie Jaya dan beberapa rumah roboh.

         Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi pukul 05.03.36 WIB dengan kekuatan M=6,5. Pusat gempa terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Gempa tidak memicu tsunami.

         Hasil analisis peta tingkat guncangan dari BMKG menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

         Seluruh wilayah itu diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024