Ternate (Antara News) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, pahlawan nasiona, Sultan Nuku dari Tidore Kepulauan sempat masuk nominasi gambar mata uang rupiah yang dicetak pada 2017.

         "Tim dari pusat sempat bertemu dengan ahli waris dari Kesultanan Nuku. Namun, alasan kenapa sampai Sultan Nuku tidak jadi masuk salah satu pahlawan yang gambarnya dicetak di mata uang rupiah itu belum diketahui," kata Kepala Perwakilan BI Maluku Utara, Dwi Tugas Waluyanto, di Ternate, Senin.

        Seleksi dilakukan tim dari Kementrian Keuangan, Kementrian Sosial dan Sekretariat Kabinet.

         Dia mengakui, masuknya Sultan Nuku menjadi nominator menjadi kebanggaan warga Maluku Utara.

        Hanya saja, menentukan pahlawan siapa saja yang masuk dalam nominasi pergantian gambar di mata uang Rupiah itu cukup rumit.

        Pertimbanganya, pahlawan di Indonesia sangat banyak dan ketika Sultan Nuku masuk dalam nominasi saja sudah dinilai luar biasa oleh masyarakat Maluku Utara.  "Saya jujur sempat kecewa ketika mengetahui Sultan Nuku tidak masuk pahlawan yang gambarnya batal dalam penerbitan mata uang rupiah pada 2017," tandas Dwi.

        Bila gambar Sultan Nuku jadi dicetak dalam mata uang rupiah, maka para ahli warisnya diundang ke istana dan bertemu Presiden Joko Widodo saat peluncuran.  "Saya mendengar informasi bahwa Sultan Nuku digantikan pahlawan nasional asal NTT, herman Yohanes," kata Dwi.

        Hanya gambar  Soekarno dan Hatta dipecahan Rp100.000 saja yang tidak diganti pada pencetakan 2017.

         Pergantian gambar di mata uang rupiah maupun logam dilakukan  setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres nomor 31 tahun 2016.

Pewarta : Abdul Fatah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024