Jakarta (Antara News) - Presiden Joko Widodo mengharapkan para pelaku usaha tidak kehilangan optimisme walaupun faktor-faktor eksternal tidak mendukung dan situasi politik sedikit memanas.

        "Saya hanya ingin menyampaikan satu kata sebetulnya, yaitu optimisme. Jangan sampai kehilangan satu kata yang tadi saya sampaikan (optimisme)," kata Presiden saat menjadi pembicara kunci dalam "Kompas 100 CEO Forum" di Jakarta, Kamis.

        Presiden mengakui bahwa politik dalam negeri sedikit memanas karena pemilihan Gubernur di DKI Jakarta, meskipun dalam pilkada serentak 2017 mendatang ada 101 provinsi, kabupaten/kota yang melaksanakan pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia.

        "Saya ingin memberikan sinyal kepada dunia usaha bahwa roda pemerintahan berjalan seperti biasa," tegas Jokowi di depan 100 pemimpin perusahaan BUMN maupun swasta.

        Presiden meminta para pelaku usaha untuk tidak memikirkan memananya politik dan kembali berkonsentrasi pada target yang ditetapkan.

        "Kalau dua, tiga minggu yang lalu, saya masih naik kuda, karena peta politik yang memanas, sekarang kita harus balik lagi, fokus, konsentrasi pada persoalan-persoalan yang akan menjadi target kita semua," tuturnya.

        Menurut Jokowi, para pelaku usaha harus tetap optimistis karena program pemerintah yang berkaitan dengan "tax amnesty" telah berhasil perekonomian.

        Presiden mengungkapkan cadangan devisa Bank Indonesia meningkat dari 100 miliar dolar AS pada awal tahun menjadi 115 miliar dolar AS saat ini karena banyaknya uang masuk (capital in flow) karena keberhasilan amnesti pajak.

        "Taks amnesty yang jelas sangat berhasil dan agak ketutup dalam 2-3 minggu belakangan ini. Sebetulnya pada pertengahan bulan November ini saya sudah akan memulai lagi untuk sosialisasi pada babak periode kedua," ungkap Presiden.

        Jokowi mengatakan pengamat dan asosiasi internasional juga telah memberikan persepsi investor yang signifikan kepada Indonesia, terutama dari keberhasilan amnesti pajak dan 14 paket kebijakan yang dikeluar pemerintah.

        Untuk itu, Presiden mengatakan berbagai hal yang bisa mendorong optimistis harus sering dibesar-besarkan, bukan hal-hal yang membuat pesimis yang dibesarkan. "Kita harus kita miliki optimisme, walau dalam situasi yang sulit ini. Tapi situasi sesulit apapun pasti ada peluang dan kesempatan yang bisa kita pakai," ujar Presiden.

Pewarta : Joko Susilo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024