Kendari (Antara News) - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Dr Arie Junaidi menyatakan media memiliki pengaruh luar bisa dalam mengangkat dan merusak citra seseorang atau lembaga di mata publik.
"Media bisa mengangkat atau melambungkan citra seseorang atau lembaga, bila seseorang atau lembaga bersangkutan memiliki pola komunikasi yang baik dengan pengelola media," katanya saat menjadi pemateri pada pelatihan komunikasi bagi kader PDIP Sultra di Kendari, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia bila ingin merebut simpati publik, seseorang atau pengelola sebuah lembaga harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan media.
Tanpa bisa menjalin komunikasi yang baik dengan media, kata dia seseorang atau lembaga tidak bisa merebut simpati publik, bahkan diremehkan oleh publik.
"Ketika seseorang atau lembaga mulai diremehkan oleh publik, maka seseorang/atau lembaga itu tinggal menunggu kebangkrutannya," katanya.
Selain itu harus bisa membangun komunikasi dengan pengelola media, seseorang juga harus menguasai pola komunikasi yang baik ketika berbicara di depan publik.
Setiap ucapan yang dilontarkan, kata dia harus dikontrol dengan baik, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir atau diplesetkan oleh publik.
"Salah satu kata dalam berucap di depan khalayak publik, bisa menimbulkan dampak yang luar biasa. Kata - kata yang salah, bisa memicu emosi publik terbakar dan marah," katanya.
Sebaliknya kata dia, jika seseorang mampu berkomunikasi dengan baik, bisa membangkitkan emosi atau semangat publik untuk melakukan hal-hal yang baik atau positif.
Sementara itu, Ketua DPD DPD PDIP Sultra, Hugua mengatakan pelatihan komunikasi tersebut diikuti pengurus DPC PDIP kabupaten dan kota se Sultra.
"Kami harapkan melalui pelatihan ini, para peserta bisa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat," katanya.
Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, kata dia maka kader-kader PDIP bisa merebut simpati rakyat dan pada gilirannya bisa membesarkan partai.
"Media bisa mengangkat atau melambungkan citra seseorang atau lembaga, bila seseorang atau lembaga bersangkutan memiliki pola komunikasi yang baik dengan pengelola media," katanya saat menjadi pemateri pada pelatihan komunikasi bagi kader PDIP Sultra di Kendari, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia bila ingin merebut simpati publik, seseorang atau pengelola sebuah lembaga harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan media.
Tanpa bisa menjalin komunikasi yang baik dengan media, kata dia seseorang atau lembaga tidak bisa merebut simpati publik, bahkan diremehkan oleh publik.
"Ketika seseorang atau lembaga mulai diremehkan oleh publik, maka seseorang/atau lembaga itu tinggal menunggu kebangkrutannya," katanya.
Selain itu harus bisa membangun komunikasi dengan pengelola media, seseorang juga harus menguasai pola komunikasi yang baik ketika berbicara di depan publik.
Setiap ucapan yang dilontarkan, kata dia harus dikontrol dengan baik, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir atau diplesetkan oleh publik.
"Salah satu kata dalam berucap di depan khalayak publik, bisa menimbulkan dampak yang luar biasa. Kata - kata yang salah, bisa memicu emosi publik terbakar dan marah," katanya.
Sebaliknya kata dia, jika seseorang mampu berkomunikasi dengan baik, bisa membangkitkan emosi atau semangat publik untuk melakukan hal-hal yang baik atau positif.
Sementara itu, Ketua DPD DPD PDIP Sultra, Hugua mengatakan pelatihan komunikasi tersebut diikuti pengurus DPC PDIP kabupaten dan kota se Sultra.
"Kami harapkan melalui pelatihan ini, para peserta bisa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat," katanya.
Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, kata dia maka kader-kader PDIP bisa merebut simpati rakyat dan pada gilirannya bisa membesarkan partai.