Ternate (Antara News) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, berencana membangun pasar grosir pangan guna memutus rantai panjang distribusi pangan di daerah itu yang sering menjadi penyebab mahalnya harga komoditas tersebut.

         Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate Arief Abdul Gani di Ternate, Rabu, mengatakan pasar grosir pangan tersebut akan dibangun di dekat Pasar Higienis Ternate dan ditargetkan bisa direalisasi pada 2017.

         Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pasar grosir pangan pertama di wilayah Malut tersebut belum diketahui karena masih dalam proses perencanaan, sedangkan sumber dananya akan diupayakan selain dari APBD Ternate juga dari APBN.

         Menurut Arief Abdul Gani, komoditas pangan di Ternate selama ini, baik berupa beras maupun sayuran, sebagian besar harus dipasok dari luar Ternate, seperti dari sejumlah kabupaten di Malut maupun dari provinsi lain, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

         Hal itu, mengakibatkan harga komoditas pangan di Ternate selama ini mahal. Panjangnya rantai distribusi yang harus dilewati, terutama komoditas tertentu, seperti cabai, bawang merah, dan tomat membuat harga mahal, apalagi kalau pasokannya terhambat.

         "Adanya pasar grosir pangan semua masalah tersebut diharapkan bisa teratasi, karena nantinya para petani dapat memasarkan langsung komoditasnya ke pasar grosir pangan, begitu pula para pedagang bisa membeli langsung ke tempat itu," kata Arief Abdul Gani.

         Dengan adanya pasar grosir itu, katanya, para petani bisa menikmati harga lebih layak karena tidak lagi dimainkan para pengumpul.

         Begitu pula, katanya, para pedagang bisa menjual kepada konsumen dengan harga lebih murah, karena mereka tidak lagi menerima komoditas pangan dari para pedagang perantara.

         Arief Abdul Gani mengatakan pasar grosir pangan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pendingin sehingga komoditas pangan yang mudah rusak bisa bertahan lama dan bisa pula menampung berapa pun komoditas yang dihasilkan petani.

         Pasar grosir pangan tersebut akan memprioritaskan komoditas pangan yang dibawa para petani dari Kabupaten Halmahera Barat dan Tidore Kepulauan, sebagai realisasi kerja sama segi tiga emas antara Pemkot Ternate, Pemkab Halmahera, dan Pemkot Tidore Kepulauan di bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024