Jakarta (Antara News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi rencana Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah yang akan membangun madrasah anti korupsi.

         "Keberadaan madrasah tersebut diharapkan mampu menyegarkan pihak-pihak yang selama ini telah berkecimpung menangani kasus korupsi yang mulai tumpul," kata Hidayat Nur Wahid ketika menerima delegasi PP Muhammadiyah di ruang kerjanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

         Delegasi PP Pemuda Muhammadiyah dipimpin Bendahara Umum, Abdul Rahman Syahputra Batubara.

         Kunjungan mereka ke MPR RI untuk mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid guna menghadiri acara Pra Tanwir Muhammadiyah yang akan digelar pada akhir November 2016.

         Menurut Hidayat Hur Wahid, bagaimanapun pihak yang berwenang dalam penindakan korupsi, perlu selalu dipantau, jangan sampai mereka tidak mampu menangani kasus-kasus korupsi.

         Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mencontohkan, ada kasus-kasus dugaan korupsi dalam jumlah besar yang tidak mampu diungkap dan diselesaikan, seperti kasus BLBI, Bank Century, serta dugaan penerimaan kompensasi reklamasi.

         "Penegakan hukum juga perlu dikawal agar aparatnya  senantiasa mampu menciptakan keadilan, bukan malah menjadi lesu," katanya.

         Pada kesempatan tersebut, Hidayat menyampaikan kesediaannya untuk hadir dan menjadi pembicara pada acara Pra Tanwir Muhammadiyah.

         Hidayat juga setuju untuk menyampaikan tema, "etika dan komunikasi kepemimpinan nasional" yang diusulkan PP Muhammadiyah.

         Menurut Hidayat, tema itu menarik dan sesuai dengan era kekinian.

         "Sepatutnya, pemimpin memiliki etika, seperti yang ditunjukkan para pemimpin masa lalu," katanya.

Pewarta : Riza Harahap
Editor :
Copyright © ANTARA 2024