Kendari (Antara News) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara HM Saleh Lasata, atas nama Gubernur Sultra melantik dan mengambil sumpah empat pejabat eselon dua lingkup Pemprov Sultra yang berlangsung di Aula Kantor gubernuran di Kendari, Rabu.

Keempat pejabat eselon dua yang dilantik itu yakni Dr.Yesna Suarni,MSc sebagai Plt. Kadis Perkebunan dan Hortikultura Sultra menggantikan Ir Bambang, MM yang kini menjadi Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI.

Selanjutnya dr Abdul Razak yang sebelumnya menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bahteramas bergeser menjadi Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sultra dan digantikan dr Muhammad Yusuf Hamra yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur RSUP Bahteramas Sultra.

Kemudian dr Muhammad Ridwan yang sebelumnya menjabat Direktur RSJ Provinsi Sultra bergeser menjadi Staf Ahli Gubernur Sultra Bidang Hukum dan Politik Setda Sultra.

Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata mengatakan pergantian pejabat struktural lingkup Pemprov Sultra itu adalah hal yang biasa dalam rangka melakukan penyegaran organisasi di lingkungan instansi itu. "Saya kira pelantikan pejabat eselon dua hari ini merupakan hal yang lumrah, apalagi yang dilantik ini dua pejabat hanya bergeser kedudukan yakni dr Razak dan dr Ridwan," ujarnya.

Sedangkan dua pejabat lainnya selain mengisi kekosongan yakni Dr Yesna Suarni MSc menggantikan Ir Bambang MM dan satunya lagi pejabat promosi yang sebelumnya dari jabatan eselon tiga naik menjadi pejabat eselon dua.

Mantan Direktur RSUP Bahteramas Sultra dr Abdul Razak mengatakan, pergeseran jabatan ini adalah hak perogratif gubernur, sehingga di manapun dirinya ditempatkan harus diterima karena itu merupakan amanah.

Sementara Plt Dirut RSUP Bahteramas Muh Yusuf Hamra mengatakan, banyak hal baru yang akan dilakukan di RSUP Bahteramas itu terutama segi pelayanan dan kelengkapan sarana rumah sakit yang menjadi titik perhatian publik.

"Yang menjadi kendali selama ini adalah sarana listrik kita yang masih sangat terbatas. Mudah-mudahan saja pada awal tahun 2017 sudah bisa teratasi, termasuk tenaga dokter ahli yang masih perlu ditingkatkan," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024