Rumbia (Antara News) - Bakal Calon Wakil Bupati Bombana Manarfa mengatakan masyarakat Bombana yang berada di tiga pilar kewilayahan yaitu Poleang, Kabaena dan Rumbia telah diikat dengan tali persaudaraan dan Bhineka Tunggal Ika yang mengakui tentang kemajemukan budaya dari semua etnis.

"Kita semua telah diikat dengan Bhineka Tunggal Ika, telah diikat dengan tali persaudaraan yang sama. Entah dari Poleang, dari Kabaena dan Rumbia, kita semua adalah satu," katanya saat membawakan sambutan pembuka sebagai salah satu rangkaian pendaftaran pasangan Cabup/Cawabup di pelataran KPU Bombana, Jumat

Calon Wakil Bupati Bombana pasangan dari Kasra Jaru Munara ini mengatakan "kita jangan lagi terpancing dengan isu-isu provokatif sehingga dapat mengganggu ketertiban dan kadamaian yang ada di Bombana dalam rangka menyongsong penyelenggaraan Pilkada 2017".

Menurut dia, selama ini Bombana sangat jauh tertinggal dan ketidak-adilan, oleh karenanya ia bersama Kasra Jaru Munara bertekad maju mencalonkan diri sebagai Cawabup Bombana periode 2017-2022 untuk membawa daerah itu maju, mandiri dan bermartabat. "Kami dengan slogan Berkah (Bersama Kasra Jaru Munara-Manarfa) akan mewujudkan keemasan jika kelak dipercaya memimpin daerah ini," ucapnya.

Untuk mewujudkan itu, kata Manarfa maka pembangungan harus dimulai dari iman, sebab dengan iman korupsi kita tinggalkan dan ketertinggalan dapat diatasi.

Sementara itu Bakal Calon Bupati Bombana Kasra Jaru Munara berharap agar penyelenggaraan Pilkada di Bombana dapat berlangsung secara jujur dan adil dengan senantiasa menjaga situasi dan kondisi yang sejuk dan damai. "Kami juga berharap dan mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilih sebaik-baiknya sesuai dengan hati nurani, jauh dari jalur politik praktis maupun money politic," ujarnya.

Dengan yang demikian itu lanjut Kasra, dalam usaha dan upaya serta doa untuk Bombana yang lebih baik dapat terwujud kelak di kemudian hari dan bisa bebas dari ketertinggalan. "KPU juga kami harapkan dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, menjunjung tinggi etika dan profesi sebagai penyelenggara Pilkada yang profesional dan berwibawa," ucapnya.

Pasangan Berkah mendaftarkan diri sebagai Cabup/Cawabup periode 2017-2022 dengan diusung oleh PDIP, PBB, PPP dan PKS.

Selain pasangan Kasra Jura Munara-Manarfa, pada hari kedua pendaftaran pasangan bakal Cabup/Cawabup tersebut, pasangan  Dr H Atikurahman - Ahmad Nompa SE (Armada) melalui jalur perorangan mendaftar .di KPU Bombana,

"Saya hanya ingin menanggapi pernyataan dari Panwas Pemilu tentang `money politic` (politik uang) yang sudah sangat masif terjadi," kata Atikurahman saat orasi pernyataan pembuka sebagai satu rangkaian pendaftaran pasangan calon di kantor KPU Bombana, Jumat.

Sebelumnya, Hj Hadi Mahmud, salah seorang anggota Bawaslu Sultra menyatakan pasangan calon tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan politik terselubung seperti politik uang atau lainnya.

Oleh karena pernyataan tersebut, sehingga Mantan Bupati Bombana periode 2005-2010 itu buka-bukaan soal sekretariat politik.

Atiku menantang Panwaslu untuk mencatat semua yang dilaporkan itu dan ia tandatangani saat itu juga. Sayangnya, pihak Panwaslu tidak bergeming terkait aduan pasangan Armada.

Sementara itu, Ahmad Nompa meminta kepada pihak penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah agar benar-benar adil, jujur dan bermartabat mengawasi jalannya proses Pilkada di daerah ini. "Kami juga meminta agar Panwas menelusuri KTP yang digunakan oleh pasangan Sahir-Kaharuddin," kata Ahmad.

Menurut dia, KTP warga itu dikumpulkan oleh pihak aparat desa hingga kecamatan dengan alasan akan menerima bantuan dari pemerintah.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024