Kendari (Antara News) - Bupati Konawe Kepulauan Amarullah menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah membuka keterisolasian kabipaten yang dipimpinnya, sehingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat menjadi lebih baik akibat akses yang terbuka.
"Dengan pelaksanaan TMMD ke-97 pada tahun ini Konawe Kepulauan mampu menjadi daerah yang tidak lagi terbelenggu sebagai daerah terbelakang dari berbagai aspek," kata mantan Kadis PU Konawe Kepulauan itu di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan masyarakat Wawonii yang bebas dari belenggu keterbelakangan sosial ekonomi dan sosial budaya, akhirnya dapat memberi langka positif bagi kemajuan daerah yang selama ini masih terisolasi satu desa, bahkan kecamatan dengan desa lainnya.
Sebagai salah satu Daerah Otonom Baru, katanya, Kabupaten Konawe Kepulauan mutlak membutuhkan peran serta semua komponen masyarakat, termasuk TNI, untuk membangun daerah yang secara nasional masih menjadi salah satu daerah tertinggal tersebut.
"Konsepsi tugas pokok TNI yang salah satunya membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi energi kita untuk bersama menyejahterakan masyarakat Wawonii," katanya.
Pelaksanaan TMMD ke 97 yang dimulai 20 September dan berakhir 19 Oktober 2016 itu akan menyelesaikan sejumlah pekerjaan fisik dan juga akan melaksanakan kegiatan-kegiatan nonfisik yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Konawe Kepulauan.
"Di sini, TMMD akan membangun pasar, terminal penumpang dan fasilitas umum lainnya yang memiliki nilai strategis secara ekonomis maupun sosial," katanya.
Dia menambahkan TMMD merupakan wujud dari peran serta TNI dalam percepatan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dengan semangat kemanunggalan TNI-Rakyat yang masih terpatri, maka kegiatan TMMD ke 97 di Kabupaten Konawe Kepulauan akan berlangsung sukses," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mengembangkan prasangka baik dan pemikiran yang konstruktif terkait dengan pelaksanaan tugas pokok TNI.
"Jangan terjebak dengan kehati-hatian yang berlebihan pada akhirnya mengganggu pelaksanaan tugas pokok," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024