Kendari (Antara News) - Sebanyak enam mahasiswa Program Sarjana dari Thailand, yaitu Tasnim Saelaemai, Luthfee Kareng, Furqon Kasong, Adnan Sulong, Saharofat Ce`le, dan Tarmiizi Kareng tercatat sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun akademik 2016/2017.

Rektor IAIN Kendari Nur Alim dalam acara penyambutan mahasiswa international di Auditorium IAIN Kendari, Senin, mengatakan hehadiran mahasiswa asing ini merupakan bagian dari kerjasama IAIN Kendari dengan Abroad Alumni Association of Sothern Border Province Thailand, atau Badan Alumni Thailand Selatan.

"Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Thailand untuk menjadikan IAIN Kendari sebagai tujuan untuk mengenyam pendidikan," katanya.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam negeri satu-satunya di Sultra katanya, IAIN Kendari semaksimal mungkin akan menerapkan sistem akademik yang memenuhi standar international serta mengedepankan pelayanan prima kepada mahasiswa.

Ia juga mengharapkan IAIN Kendari tidak saja menjadi destinasi belajar bagi masyarakat Sulawesi tetapi juga terbuka bagi calon mahasiswa dari berbagai negara.  "Kerjasama dengan lembaga pendidikan international seperti di Turki, Malaysia, dan Thailand menjadi bagian dari upaya mewjudkan visi IAIN kendari sebagai pusat kajian islam transdisipliner di kawasan Asia tahun 20145," katanya.

Perwakilan Badan Alumni Thailand Selatan, Amran Johseh mengatakan, kerja sama yang terjalin didasari adanya kesamaan budaya antara masyarakat Indonesia dan Thailand selatan yang sebagian besar merupakan masyarakat melayu Thailand.

Selain itu kata dia, ketertarikan untuk melanjutkan studi di IAIN Kendari muncul setelah melihat kualitas dan skill mahasiswa IAIN Kendari yang mengikuti kegiatan KKN terintegrasi di Thailand selama kurun waktu tahun 2015-2016.

"Mahasiswa IAIN Kendari yang mengabdi di Thailand disenangi masyarakat karena mereka memiliki karakter yang baik serta menguasai pola mengajar yang mudah dipahami oleh siswa-siswa di Thailand, karena itu masyarakat kami mengirim putra putrinya untuk kuliah di IAIN Kendari," katanya.

Director of International Affairs and Cooperation IAIN Kendari Abdul Halim menjelaskan, selama dua pekan ke depan, mahasiswa asing ini akan mengikuti Introductury Academy Course untuk mengenal sistem akademik yang berlaku di IAIN Kendari.

Selain itu katanya, mereka juga akan mendapat pelatihan bahasa Indonesia agar memudahkan mereka pada saat mengikuti perkuliahan di kelas.

"Pada beberapa mata kuliah di IAIN Kendari telah menggunakan bahasa asing (Bahasa Arab dan Inggris) sebagai bahasa pengantar, namun dalam kehidupan keseharian mereka perlu mengusai bahasa Indonesia agar memudahkan komunikasi baik kepada dosen maupun sesama mahasiswa," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024