Kendari (Antara News) - Komandan Korem (Danrem) 143/Haluoleo Kendari Kolonel Inf Immanuel Ginting mengatakan seleksi penerimaan calon siswa sekolah calon bintara (secaba) TNI tidak dipungut biaya atau gratis.
"Seluruh biaya yang timbul pada seleksi penerimaan calon siswa Secaba TNI ini sepenuhnya ditanggung oleh TNI," katanya saat penandatangan pakta integritas antara Danrem 143/Haluoleo Kendari dengan orang tua calon siswa secara TNI di Kendari, Jumat.
Menurut Danrem, setiap calon prajurit yang mengukuti seleksi secaba TNI harus memiliki intelektual, cerdas dan jujur serta berintegritas.
Oleh karena itu, kata dia, calon siswa TNI yang akan diterima di sekolah calon bintara TNI itu adalah mereka yang benar-benar memiliki kecerdasan intelektual, sehat jasmani dan rohani serta jujur dan berintegritas.
"Kalau ada calon siswa yang berusaha menyuap panitia, dan kemudian ketahuan, maka kelulusan calon siswa bersangkutan dipastikan akan dianulir karena demikian itu tidak memiliki kejujuran dan integritas," katanya.
Menurut dia, calon siswa yang akan diterima di secaba TNI itu harus jujur dan berintegritas karena setelah lulus menjadi anggota prajurit TNI, yang bersangkutan memiliki tanggung jawab yang tidak mudah, terutama menjaga stabilitas keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ketika para peserta ini dinyatakan lulus, maka orang tua harus mengikhlaskan anaknya diberikan kepada negara untuk menjadi prajurit TNI yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan mempertahankan keutuhan NKRI," katanya.
sebanyak 587 orang calon siswa yang mengikuti seleksi secaba TNI di Korem 143/Haluoleo Kendari, dan akan mengikuti dua tahap seleksi, yakni tahap pertama seleksi daerah yang diselenggarakan di Markas Kodim Kendari, dan tahap kedua diselenggarakan di Makassar.
Bagi calon siswa yang lulus untuk mengikuti seleksi tahap kedua di Makassar, biaya perjalanan mereka dari Kendari ke Makassar, sepenuhnya ditanggung oleh panitia seleksi.
"Seluruh biaya yang timbul pada seleksi penerimaan calon siswa Secaba TNI ini sepenuhnya ditanggung oleh TNI," katanya saat penandatangan pakta integritas antara Danrem 143/Haluoleo Kendari dengan orang tua calon siswa secara TNI di Kendari, Jumat.
Menurut Danrem, setiap calon prajurit yang mengukuti seleksi secaba TNI harus memiliki intelektual, cerdas dan jujur serta berintegritas.
Oleh karena itu, kata dia, calon siswa TNI yang akan diterima di sekolah calon bintara TNI itu adalah mereka yang benar-benar memiliki kecerdasan intelektual, sehat jasmani dan rohani serta jujur dan berintegritas.
"Kalau ada calon siswa yang berusaha menyuap panitia, dan kemudian ketahuan, maka kelulusan calon siswa bersangkutan dipastikan akan dianulir karena demikian itu tidak memiliki kejujuran dan integritas," katanya.
Menurut dia, calon siswa yang akan diterima di secaba TNI itu harus jujur dan berintegritas karena setelah lulus menjadi anggota prajurit TNI, yang bersangkutan memiliki tanggung jawab yang tidak mudah, terutama menjaga stabilitas keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ketika para peserta ini dinyatakan lulus, maka orang tua harus mengikhlaskan anaknya diberikan kepada negara untuk menjadi prajurit TNI yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan mempertahankan keutuhan NKRI," katanya.
sebanyak 587 orang calon siswa yang mengikuti seleksi secaba TNI di Korem 143/Haluoleo Kendari, dan akan mengikuti dua tahap seleksi, yakni tahap pertama seleksi daerah yang diselenggarakan di Markas Kodim Kendari, dan tahap kedua diselenggarakan di Makassar.
Bagi calon siswa yang lulus untuk mengikuti seleksi tahap kedua di Makassar, biaya perjalanan mereka dari Kendari ke Makassar, sepenuhnya ditanggung oleh panitia seleksi.